Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manis Alami, Begini Proses Pengolahan Gula Aren Khas Desa Karyamukti, Kabupaten Ciamis

21 September 2022   22:01 Diperbarui: 21 September 2022   22:03 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa IPB University yang mengikuti kegiatan One Village One CEO (OVOC) salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Desa Karyamukti, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, melakukan observasi pengolahan gula aren dari hulu hingga hilir.

Mulai tanggal 6 - 16 September 2022 mahasiswa kelompok Ciamis 1 melakukan kegiatan observasi. Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu, penyadapan air nira dari pohon aren. Biasanya masyarakat desa melakukan penyadapan dua kali sehari dengan pergi ke kebun pada pagi hari pukul 05.30 WIB dan pada sore hari pukul 14.30 WIB. 

Pada suatu hari mahasiswa mengikuti salah satu warga yang akan melakukan penyadapan nira aren di sore hari. Dimulai dengan membersihkan lodong, untuk menggantikan lodong yang sudah terisi penuh hasil dari proses penyadapan di pagi hari. 

Setelah lodong dibersihkan, mahasiswa meunuju ke kebun aren, saat menemui pohon aren warga langsung memanjat pohon aren untuk mengganti dengan lodong yang bersih sehingga nira akan terkumpul pada proses penyadapan dipagi harinya. Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh masyarakat desa setiap harinya.  

Kegiatan kedua yang di observasi yaitu tahap pengolahan air nira. Pada proses ini, air nira yang dikumpulkan dari satu kali penyadapan menghasilkan 8 lodong, air nira di saring terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran. 

Untuk air nira yang di ambil pada sore hari biasanya akan direbus terlebih dahulu agar tidak basi saat di olah keesokan harinya. Air nira yang telah disaring dimasukkan ke wajan untuk dipanaskan. 

Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air hingga menjadi padat, proses pengolahan memakan waktu sekitar 3-4 jam untuk menghasilkan adonan gula aren. Tahap pengolahan air nira dilakukan warga pada pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB. 

Kegiatan observasi yang ketiga yaitu pencetakan adonan gula aren yang sudah mengental. Adonan yang sudah matang di masukkan kedalam cetakan gula yang disebut ganduan oleh masyarakat desa, dimana berbentuk bulat dan terbuat dari bambu. Proses ini harus dilakukan dengan cepat agar gula tidak mengeras pada wajan. 

Setelah gula selesai di cetak, gula di kemas menggunakan daun kelapa. Dalam 1 bungkus atau yang disebut 1 bonjor berisikan 10 cetakkan gula aren dengan berat mencapai 1,2 kg. 

Proses pembuatan gula aren di desa Karyamukti masih menggunakan metode manual dengan alat seadanya seperti wajan dan tungku pembakaran sehingga memakan waktu, yang lama. 

Biasanya warga desa mengolah gula aren hanya saat ada pesanan saja. Hal ini disebabkan warga yang mengolah gula aren tidak memiliki tempat penyimpanan yang bisa membuat olahan gula aren tahan lama. 

Setelah pengolahan gula aren selesai, biasanya warga desa akan menjualnya kepada para tengkulak atau disebut bandar. Karena tidak semua masyarakat desa bisa membuat gula aren menjadi produk turunan seperti gula semut dan gula cair.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun