Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor | Apa Iya Budeg Sudah Membudaya?

3 Desember 2019   21:29 Diperbarui: 6 Desember 2019   06:38 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi:pixabay.com

Sempat Terpapar di Masa Silam

Samudji kembali teringat ke masa mudanya. Saat masih bersekolah di pulau seberang. Saat libur tahun pertama, dia pulang dan bercakap-cakap antusias dengan Ayahnya.

Dia masih ingat betul. Di tengah percakapannya itu, Ayahnya sempat melontarkan kalimat, "Kau sekarang berbeda. Jauh berbeda daripada sebelum Kau ke tanah Jawa."

Samudji sempat bangga. Dia merasa ilmunya bertambah memenuhi harapan orang tua. Hingga Ayahnya terang-terangan mengatakan itu. Bahkan saat itu dia ingat sempat memperbaiki posisi duduk. Padahal sanjungan itu masih belum jelas arahnya. 

Kalimat Ayahnya berlanjut.

"Dulu saat Kau masih di rumah, saat bercakap-cakap, dengan satu kali ucapan saja Kau sudah paham. Sekarang mulut Kau itu meracau tidak karuan dengan 'hah' 'ohh' 'hah' 'ohh'. Perlu berulang-ulang bicara hanya untuk hal sepele."

"Kau sudah tertular. Itu penyakit menular. Harus Kau enyahkan. Kalau Kau pelihara, itu akan membudaya. Bencana bagi Kau!" 

"Jangan Kau bawa penyakit ke rumah ini. Nanti saat Kau balik sekolah, Kau perhatikan kawan-kawan Kau. Pasti ada salah satu yang menulari Kau itu. Perbaiki Dia! Atau Kau dan Kampus Kau akan 'hahh' 'ohh' 'hahh' 'ohh'!"

Jlebb! Dada Samudji terhantam. Rupanya setahun ini justru kemunduran yang dia bawa pulang. Maka semenjak kejadian itu dia sangat memperhatikan hal sepele itu.

Ayahnya juga sempat mengatakan, kalau sampai membudaya, orang tidak perlu budeg untuk melakoninya. Orang akan menganggap itu hal yang lumrah. Padahal bagi yang tidak terbiasa, akan sangat mengganggu.

Di belahan bumi lain, kalau ada ucapan yang kurang jelas dan minta diulang, lawan bicara justru seakan memohon maaf. Oleh karena merasa kurang memperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun