Mohon tunggu...
onenews sulsel
onenews sulsel Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjelajahi Sulsel Tanpa Batas

Selanjutnya

Tutup

Financial

Keamanan Maritim dan Ekonomi Biru Indonesia

23 September 2018   23:04 Diperbarui: 24 September 2018   18:56 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keamanan maritim sangat penting untuk mendukung Ekonomi Biru (Blue Economy). Interseksi dan interaksi antara kedua kepentingan yakni Ekonomi Biru dan jaminan keamanan di laut, praktis akan dapat menciptakan potensi ekonomi yang besar bagi suatu bangsa, dan bahkan bagi kepentingan ekonomi global.

Dalam mengelaborasi dua isu penting ini, tentunya terdapat dua pertanyaan utama, yakni: pertama, bagaimana mengembangkan kebijakan keamanan maritim yang komprehensif dan efektif?; kedua, bagaimana memahami interseksi dan interdependensi kedua variabel tersebut dalam menopang pembangunan nasional?

Quo Vadis Kebijakan Keamanan Maritim

Beberapa tahun terakhir, masalah keamanan maritim telah menjadi perhatian utama pada agenda maritim internasional. Salah satu masalah dalam hal ini adalah bagaimana meningkatkan kebijakan keamanan tanpa membahayakan efisiensi dan efektivitas organisasi, atau untuk mengelola keamanan secara efektif.

Contoh konkrit yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah senantiasa berupaya untuk dapat memfasilitasi kelancaran arus material, sekaligus meningkatkan keamanan rantai pasokan pada saat yang bersamaan dalam konteks perdagangan internasional.

Selain itu, adanya tuntutan terhadap pemerintah agar mampu mengelola sumber daya maritim nasional, khususnya sektor perikanan dalam mendukung perekonomian negara yang mana harus terbebas dari tindakan illegal, unreported, unregulated fishing (IUU), serta terbebasnya area laut dari ancaman pencemaran dan pengrusakan lingkungan.

Kini, Indonesia telah mengkonseptualisasikan kembali identitasnya sebagai negara maritim yang mata pencahariannya banyak berasal dan bergantung pada laut, dengan dikembangkannya gagasan konsep Poros Maritim Dunia (Global Maritime Fulcrum) yang merupakan kebijakan menonjol dibawah Presiden Joko Widodo.

Meskipun kebijakan maritim ini banyak dipertanyakan cakupan dan efektifitasnya karena sifatnya lebih politis dan terkendala pada aspek anggaran atau terbatasnya kemampuan keuangan negara, namun setidaknya kebijakan ini telah menorehkan sejarah pembangunan dalam mengembalikan kejayaan maritim Indonesia pasca kemerdekaan 1945.

Dinamika Ancaman Maritim

Dalam kajian prakarsa strategis dan riset tentang "Tata Kelola Kemaritiman Indonesia" yang dipublikasikan oleh BRORIVAI Center 2017, telah mengidentifikasi berbagai ancaman dan wilayah prioritas bagi Indonesia dalam domain keamanan maritim.

Hal ini merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam melakukan penilaian menyeluruh atas persyaratan dan kesenjangan kapabilitas yang dihadapi pemerintah saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun