Mohon tunggu...
" Dee Dee
" Dee Dee Mohon Tunggu... karyawan swasta -

“ Pay It Forward.."\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

“Saat Noktah Menjadi Pilihan” [ 1 ]

26 Februari 2012   16:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:02 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1330273627269370204

“ Brraaakkk…. !!!” dentuman pintu kamar tengah terdengar sangat keras , disertai langkah kaki dengan irama yang cepat dan tak menentu.

“ Sudah kuperingatkan kamu, Mas… sudah peringatkan berkali..kali..!!!”

“Ya Tuhannn… setan apa yang telah merasuki otak suamikuu??!!” teriakan kencang seorang istri dengan nada tinggi dan beruraian air mata.

“ Maafkan aku Nur.. aku tidak akan mengulanginya lagi, maafkan akuu… aku berjanji..!!!” ujar Yudi kepada istrinya Nur seraya bibirnya dirapatkannya di sisi pintu kamar itu.

“Janjiii.. janji… !! Sudah berapakali kamu ingkari janji.. sudah berapa kali kamu berjanji padaku , Mas..??”

“Istigfar.. istigfar….Mas..!! aku sudah muak dengan janjimu selama 4 tahun aku berusaha menjadi istri dan ibu yang terbaik untukmu.. tidak kah itu cukup untuk membuatmu berubah, demi Gana anak kita Mas.. !! “

“Aku tahu itu Nur, tapi aku juga tak semudah itu melupakannya… kamu tahu.. aku mencintaimu.. sungguh cintaimu, namun aku juga belum bisa melepasnya..hiks..” ujar Yudi lirih dalam tangisnya.

“Cintaaa?? Apa yang kamu sebut dengan cintaa?? Aku sudah mencoba bersabar menunggu kamu berubah Mas.. 4 th… dan itu bukan waktu yang sebentar dan mudah bagiku..!!”

“kamu selalu berdalih lembur di hari Sabtu, dan di malam hari…kamu tidak pernah perduli saat Gana mencari Ayahnya..saat aku juga membutuhkan kamu…??”

“Dimana kamu saat keluargamu membutuhkan mu??!! “ tanya sang istri dengan luapan emosi dan air matanya.

“ Aku hanyalah seorang manusia , wanita biasa.. ketegaranku dan kekuatanku tak melebihi layaknya seorang wanita yang merindukan kehangatan pasangan yang disayanginya, yang dihormatinya..!! bahkan rela menelan dan menutup semua aib dengan ketabahan, namun apa yang didapatnya??”

“Hanyalah sosok laki-laki yang tidak bertanggung jawab, egois, selalu tenggelam dalam kehidupan dunia gelapnya bersama teman-temannya.. selalu berbohong pada keluarga, dan menghabiskan harta demi kepuasannya birahinya…!!”

“Suami macam apa kamu , Mas…?? Lantas apa yang harus dipertahankan dari pernikahan ini…?? “

“Cukup..!! Aku sudah tidak kuat menghadapi masalah ini lagi, yangtiap waktu datang dengan masalah yang sama dan sama lagi.. aku sudak muaakkkk…!!” Jerit sang istri tak kuasa menahan emosinya.

Dan seketika itu...

“ Dik, Nur.. bangun Dik… sudah subuh…” suara lembut dan usapan lembut di kening nya membangunkan Nur yang sedang berperang dalama mimpinya.

“ Hikss….. “ air mata Nur ternyata masih tersisa di pelupuk matanya di pagi itu.

“Sabar Dik, insyaAllah semuanya akan segera berlalu.. yukk ambil wudhu dulu..” ajak Mbak Ambar kakak ipar Nur yang selama ini mengetahui prahara rumah tangga adik iparnya bersama Yudi suaminya.

“Terimakasih Mbak, aku benar-benar terpukul dengan keajadia malam itu, dan sepertinya di setiap malamku aku seperti kembali di kejdian itu, hikss… “ isak tangisnya pun masih terasa.

“Iya ,Dik ,,, mba tau kamu benar-benar sudah berjuang untuk mempertahankan keutuhan rumah tanggamu, namun inilah hidup.. manusia itu terlahir dengan jalan cerita hidupnya masing-masing..”

" Dan manusia hanya dapat berusaha, hingga Tuhan lah yang menentukan dipenghujungnya..”

“Sekarang kamu shalat dan berdoalah pada sang Khalik, mohon petunjukNYA , untuk dapat dengan kuat melalui semua ini, dan agar Allah memberi kemudahan bagi kalian..”

“Oya, Gana sudah kubuatkan susu, tadi malam dia nangis cari kamu dan ayahnya, tapi aku ga tega bangunkan kamu Nur.. biarlah kamu tenang dulu, dan Gana aku yang menjaga..”

“Makasih Mba Ambar… aku betul-betul belum kuat untuk memikirkanhidupku kedepan.. aku butuh waktu untuk mengembalikan kekuatanku sebelum kumengambil keputusan , Mba..”

“Aku nitip Gana ya Mba, aku sungguh berhutang budi pada Mba Ambar dan Mas Pur..selama ini aku sebagai adik gak pernah nurut dengan nasihat Mas Pur , sedangkan kami hanya tinggal berdua setelah ibu dan Bapak ndak ada.. hikssz… “ tangisnya Nur membuat Ambar iparnya yang sangat bijakpun meneteskan airmata merasakan kepedihan adik iparnya.

“ Biipp..biipp..” suara getar handphone Nur menghentikan tangisnya sejenak membaca pesan singkat dari Yudi suaminya.

“ Aku tahu, aku sudah berdosa..

Aku hanya ingin diberikan kesempatan lagi ..

Aku akan berusaha lepas dari lingkungan ini , Nur.. aku berjanji…”

#Yudi#

“Aahhh..!!! kaimat seperti sudah kesekian kalinya aku dengar..” tukasnya seraya membanting alat komunikasinya disisi tempatnya berbaring.

“Sabar Nur.. sabar….”

“Sabar itu ada batasnya Mba…”

“Kata siapa sabar ada batasnya… sabar itu tidak berbatas.. hanya manusia saja yang memang mempunyai keterbatasan hinggamembatasi dirinya untuk kurang bersabar,,,” ucapnya sambil mengelus kepala sang adik.

“Andaikan Mas Yudi tidak mencoba-coba memasuki lingkungan itu, pasti hal ini tidak akan terjadi..” keluh Nur dangan datar.

Nur sekilas mengulas kembali kenangannya besama suami yang telah dinikahinya 8 tahun silam, yang awalnya sangat indah pernikahan itu hingga berujung pada kondisi yang sangat diluar dugaan.

Terjadi tepatnya saat malam pergantian tahun 2009 silam, Nur memergoki suaminya mengangkat panggilan dari handphone nya seraya menghindar dari keramaian acara yang sedang dirayakan keluarga besarnya, kecurigaan Nur menjadi ketika tak sengaja di memasuki ruang dapur dan mendengar suaminya sedang bemesra-mesraan dengan seseorang dari telpon genggamnya..bahkan tak jarang mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak semestinya diucapkan pada seorang teman.

“ Aku  rindu kamu…”

“iyaa.. aku tahu kamu rindu aku juga.. tapi gimana lagi… aku lagi ada acara keluarga..”

“Nanti kita atur lagi untuk acara special kita yah ..”

Beberapa kalimat itu keluar dari Yudi suaminya saat Nur tak sengaja melintas di belakangnya dan terlihat terkejut.

“Mas, kamu sedang telpon siapa?” tegur Nur pada suaminya dengan mengerutkan dahinya.

“Owwhh biasa si Dewi.. dia Cuma mau ucapin selamat Tahun Baru, biasalah.. kita kan sering bercanda ..”

Ujar Yudi santai sambil ngloyor pergi untuk bergabung dengan keluarga lainnya.

Sejak saat itu Nur terus memperhatikan gerak-gerik suaminya setiap menerima panggilan telpon, dan memang benar terlihat sangat berbeda dari biasanya, suaminya selalu menghindar saat menerima panggilan dan sibuk bermesraan lewat telpon genggamnya.

Suatu ketika tak diduga, Notebook sang suami tegeletak terbuka di atas meja kerja di sudut ruangan kerjanya. dan dengan rasa penasaran istrinya mendekati benda tersebut..dan menemukan sapaan dari YM dengan inisial..

Bagas_cool: " hi, lagi apa..? Sibuk yah? mana janjimu..?

Bagas_cool: "Hi Beib, koq ga dibalas sieh. kamu masih marah karena semalam yah....?

Dan seketika ..

"Ohh... Tuhannn....!!!" Teriak Nur keluar ruangan menahan rasa mual, pusing dan rasa tak karuan yang berkecamuk di hatinya saat itu..

" Nurrr..!! apa yang kamu lakukan..??!! Lancang benar kamu baca privacy ku?!!!" teriak Yudi lantang setelah memergoki Nur berlari keluar ruangan kerjanya.

" Kamu sudah gila , Mas...!!" teriak Nur sambil menjatuhkan tubuhnya yang sontak lemas dan tak berdaya.

"Kamuu...lancang Nurr...!!" sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan posisi akan memukul sang istri

*** Bersambung….. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun