Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput Satu Oktober

3 Oktober 2022   21:06 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:09 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ttps://www.panditfootball.com

Ketika rumput melapangkan hati
Gawang menangkis amarah
Bertahan di tepi ketegaran
Kami tetap satu jiwa

Malam menggelindingkan gelap
Umpan kian liar
Tribun pun terjegal
Genderang tangis bertalu
Syal-syal berarak di langit

Peluit sudah tak terdengar lagi
Kemana harus berlari
Yel-yel mengangkasa

Raga letih terserak
Melebur di rerumputan
Hiasan terindah kubur yang lapang


SINGOSARI, 3 Oktober 2022

Sumber gambar ttps://www.panditfootball.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun