Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Pernah Menyerah

5 Juni 2022   21:07 Diperbarui: 5 Juni 2022   21:12 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pikiranmu,
Tempat misterius yang ingin kudiami

Di hatimu,
Tempat cintaku melepas senja

Di denyut nadimu,
Tempat aku mengunjungi harapan

Di ingatanmu,
Tempat aku menyemai bunga rindu

Kubayangkan kau sebagai dunia, hanya aku saja penghuninya.
Biarkan maut cemburu, lalu waktu letih mengujiku.
Sayap cintaku mendekapmu lebih hangat dari segala denyut jantungku.

Jika sepi menyerang malam, biarkan aku bertapa di kuil pemuja rindu.
Sampailah Tuhan menceritakan dua mata yang berkaca-kaca.
Itulah aku yang menginginkanmu, yang tak pernah menyerah, sekalipun langit tak lagi merah.


SINGOSARI, 5 Juni 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun