Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Menikah

22 November 2021   21:58 Diperbarui: 22 November 2021   22:19 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki-laki itu sangat bahagia
Cita-citanya saat dewasa terlaksana, yaitu: Menikah

Usai menikah, ia pamit kepada orang tuanya.
Mungkin hendak tinggal seatap dengan istrinya.
Banyak pilihan:
Di kost rumah tangga
Di kontrakan
Di Apartemen
atau kredit perumahan

Tapi, ternyata itu semua bukan pilihan, sebab laki-laki itu berkata: "Dik aku ingin menyusuri jalan menuju tubuhmu, jangan dipandu, biarkan aku tersesat di sana, selamanya"

Istrinya mempersilahkan: "Katamu cinta adalah pengulangan, sampai tanganmu berkerut memelukku karena takut kehilangan"

Laki-laki itu mendadak limbung, pikirannya melambung.
Cinta mirip upah minimum provinsi yang selalu dituntut berulang-ulang untuk naik, sementara untuk punya rumah kecil tangannya berkerut-kerut terlalu banyak angsuran yang tak kunjung surut.

SINGOSARI, 22 November 2021

Sumber gambar https://www.teamcassracing.top

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun