Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Kecil di September

10 September 2021   14:21 Diperbarui: 10 September 2021   14:20 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://i.pinimg.com

Khatam sudah lembaran puisi kemarau yang separuhnya bercerita tentang akar-akar kering di tanah hangat. Sehingga aku mudah menceritakan kembali bagaimana tajuk samsara menghambat hirup cinta. Mendidihkan rindu yang tak lagi bersua.

Kepalaku telah menyiapkan sinopsis untuk jalanan yang terbuat dari gamang dan lengang. Dari malam yang gagap hingga pagi yang gugup, serta jantung yang selalu berdegup.

Dalam petik puisi yang tertulis waktu, kuharap ada syair indah yang mampu menyayat sepi. Biarkan pertemuan riuh kembali dengan perbincangan dan semoga itu semua bukan kegaduhan yang menyingkirkan percakapan.

Semoga pula ada syair penutup yang melupakan getir, ruang lengang serta gumpalan tangis. Sebab itu semua hanya kisah sepi yang meratap.

Aku hanya ingat ada titimangsa tertulis di akhir puisi itu. Hujan kecil di September. Semoga bahagia mengguyur duka. Sebab bahagia ada di setiap musim bagi penjaga cinta. Tak perlu berselisih musim apa yang paling berkesan.


SINGOSARI, 10 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun