Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Rombongan Moge Sebuah Ancaman?

28 Februari 2021   09:24 Diperbarui: 28 Februari 2021   10:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com

Rombongan moge (motor gede) masuk ring 1 istana dihadang paspampres. Demikian tertulis di berbagai headline berita. Peristiwa yang sedang menjadi viral serta belum berhenti hingga kini. Sebab ada dua versi yang saling klaim merasa tidak salah.

Rombongan moge berdalih penghadangan dilakukan secara tiba-tiba dan tidak sedang balapan. Pihak paspampres tentu juga merasa bahwa apa yang dilakukan adalah sesuai prosedur tetap (protap) paspampres, dimana ring 1 adalah wilayah yang harus aman dari segala ancaman. Benarkah rombongan moge masuk di ring 1 istana presiden sebagai sebuah ancaman?

Ancaman pada obyek vital, utamanya pada lingkungan istana kepresidenan di negara manapun menjadi perhatian penuh pihak keamanan. Bahkan di beberapa negara untuk akses jalan di sekitar istana presiden harus melewati berbagai pemeriksaan.

Mungkin masih ingat saat Donald Trump memberikan briefing di gedung putih tentang wabah covid-19 (10 Agustus 2020) lalu dimana ada seorang yang kedapatan membawa senjata di luar area gedung putih dan langsung ditembak oleh paspampres. Akibatnya kegiatan briefing langsung dihentikan. Jelas ini merupakan ancaman besar bagi paspampres Amerika yang tak kenal kompromi.

Kejadian serupa juga pernah dialami oleh seorang turis yang menggoda Queen's Guard (pengawal ratu Inggris). Turis tersebut iseng menepuk pundak pengawal istana Ratu Inggris tersebut. Tak disangka pengawal itu pun segera berbalik arah dan menodongkan bayonet ke hadapan turis seraya membentak, "Menjauhlah dari pengawal Ratu."

Peristiwa ancaman terhadap ring 1 presiden lainnya tentunya juga terjadi di negara manapun. Baik diulas media maupun berhenti di intelejen. Dianggap sebagai kejadian rahasia yang tak boleh diulas. Berdalih bahwa kejadian demikian bisa menimbulkan potensi terbukanya beberapa bagian yang bisa ditembus oleh pengancam.

Lalu bagaimana dengan rombongan moge tersebut? benarkah menjadi ancaman ring 1?

Mari kita ingat berbagai peristiwa rombongan moge yang pernah terjadi. Semoga masih ingat dengan peristiwa rombongan moge yang berhadapan dengan seorang pengendara sepeda angin di Yogyakarta beberapa tahun silam. Saat itu rombongan moge terus melaju meskipun lampu traffic light berwarna merah.

Adalah Elanto Wijoyono seorang pesepeda yang berani menghadang rombongan moge itu di perempatan Ring Road Condongcatur, Sleman, Yogyakarta (15 Agustus 2015). Uniknya rombongan yang dikawal polisi itu menghindari hadangan Elanto, bukannya berhenti dan memberi kesempatan pengendara lain untuk melintas sesuai pengaturan traffic light. Jika terjadi kecelakaan, siapa yang bertanggungjawab? rombongan moge? traffic light? atau Elanto Wijoyono? atau kita kembalikan ke Presiden saja?

Ada lagi kejadian rombongan moge masuk tol Mandara Bali. Meskipun berdalih dikawal polisi, hal tersebut menjadi sorotan publik. Bahkan Drajad Hari Suseno yang menjabat sebagai Humas PT. Jasamarga Bali Tol saat itu menegaskan bahwa tidak ada perubahan aturan penggunaan jalur tol meskipun mampu membayar tarif tol diatas ketentuan. "Rombongan moge wajib menggunakan jalur sepeda motor. Bukan karena tarif moge yang dibayar sebesar tarif mobil. Hingga kini tidak ada aturan moge bisa masuk ke jalur mobil di tol," tegasnya.

Lain halnya di Bukit Tinggi Sumatera Barat. Rombongan moge malah mengeroyok dua orang TNI. Kejadian itu menyeret empat orang pengendara moge untuk mempertanggungjawabkan tindakannya. Meskipun diproses hukum, kejadian tersebut bukan serta merta berhenti menjadi perbincangan, sebab di dalam rombongan itu ada pensiunan TNI yang menganggap tidak terjadi sesuatu. Bahkan secara jiwa corsa pun dipertanyakan oleh netizen yang maha benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun