Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi Selalu Menagih Janji

23 Oktober 2020   00:57 Diperbarui: 23 Oktober 2020   01:03 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: byprecioushenshaw.com

Selain hujan Oktober, ada detik-detik yang segera berpulang keharibaan usia. Seperti ada yang berlompatan dari rambutmu. Huruf-huruf pada kerlip lampu menebar sepi di pangkuan.

Di belantara ingatan, tubuhmu terus menyulur bening. Ada dingin yang kau simpan dalam dini hari. Bulan memandangimu dari atas bukit.

Di sini, pagi telah basah, pandanganmu mengalir sejauh sungai. Waktu begitu deras mengalir, melewati batu-batu yang bisu. "Mengapa ada embun di pipimu?"

"Sepi selalu menagih janji" jawabmu.


Singosari, 23 oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun