Selain hujan Oktober, ada detik-detik yang segera berpulang keharibaan usia. Seperti ada yang berlompatan dari rambutmu. Huruf-huruf pada kerlip lampu menebar sepi di pangkuan.
Di belantara ingatan, tubuhmu terus menyulur bening. Ada dingin yang kau simpan dalam dini hari. Bulan memandangimu dari atas bukit.
Di sini, pagi telah basah, pandanganmu mengalir sejauh sungai. Waktu begitu deras mengalir, melewati batu-batu yang bisu. "Mengapa ada embun di pipimu?"
"Sepi selalu menagih janji" jawabmu.
Singosari, 23 oktober 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!