Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia, dan memiliki anggota yang tersebar seluruh Indonesia. Dengan jumlah anggota yang banyak HMI sering kali di manfaatkan dalam ajang kampanye politik oleh elite politik, dan juga senior yang tergabung dalam korps alumni HMI (KAHMI) yang berkarir dalam dunia politik
Pemilihan Umum (PEMILU) serentak 2024 telah dikumandangkan, para elite politik berlomba-lomba mencari nama, tiket agar bisa maju di perhelatan pemilu nantinya.Â
HMI yang berfungi sebagai organisasi kemahasiswaan harus lebih memperketat Independensinya. Bahwa HMI bukanlah organisasi sayap politik Agar HMI tidak disalah fungsikan oleh politikus.
Watak independen HMI Â adalah sifat organisasi secara etis merupaka karakter kader HMI, implemntasinya harus terwujud dalam setiap pola hidup kadernya.Â
Dalam kehidupan setiap kader pada hakekatnya merupakan sifat yang sesuai pada kemanuasiaan yaitu hanief , dimana setiap kader HMI dalam menentukan pilihannya harus mendengar kata hatinya. Namun independensi ini masih belum terterapkan pada setiap kader HMI sebab masih banyak kader yang terlibat langsung dalam kontestasi politik atas instruksi 'kanda'nya.
Dalam negara demokrasi seperti Indonesia maka harus dilakukukan pemilu untuk pemilihan kepalanegara dan pemerintahan. Pemilu sendiri merupakan agenda politis yang mebutuhkan partisipasi dari masyarakat (konstituen), sejalan dengan tujuan HMI yaitu: "terbinanya Insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di ridhoi Allah SWT" maka sebagai organisai yang terjun kemasyarakat HMI harus andil dalam pemilu, Â Namun hanya sebatas konstituen bukan peserta pemilu
Sebagai konstituen kader HMI cukup memilih pemimpin menurut pilihan masing-masing tanpa intervensi dari pihak manapun. Sebab HMI bokanlah organisasi politik.
