Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Bisa Tenang dan Happy dari Perspektif Haji Lulung

18 November 2016   16:50 Diperbarui: 18 November 2016   17:03 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : memepolitik

Di mana-mana, kalau seseorang sudah dijadikan tersangka dalam kasus pidana, pasti lah yang bersangkutan merasa sedih, takut, dan malu. Atau, bila dia tidak merasa apa yang dituduhkan kepadanya benar, ia pasti berontak dan melakukan perlawanan. Beda dengan Ahok, ia malah mengucapkan terima kasih kepada Kepolisian yang telah memproses hukum kasus dugaan penistaan agama yang menjeratnya. 

Tidak pula ia mengajukan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka. Menurut Ahok, hal ini merupakan proses demokrasi yang baik, kendati dirinya ditetapkan sebagai  tersangka

Haji Lulung kemudian menduga adanya sesuatu yang aneh dan dirahasiakan Ahok. Juga dari sikap Ahok yang menurutnya terkesan tidak wajar, sebagai seorang yang baru ditetapkan sebagai tersangka. Keheranan Lulung semakin tak terbendung dengan pernyataan Ahok yang percaya diri untuk maju ke persidangan atas kasus yang disangkakan pada dirinya. Lulung pun merasa bahwa Ahok bakal bebas dari kasus ini.

Apa yang membuat Lulung heran dengan sikap Ahok?

Lulung, sepertinya merasa telah cukup mengenal  Ahok, yang menurutnya adalah sosok yang tidak bisa menyimpan rahasia. Dari wajah Ahok yang tenang dan "happy" dengan statusnya sebagai tersangka, cukup memberitahu Lulung bahwa Ahok sudah yakin bahwa ia akan baik-baik saja dalam kasus ini, dan pada akhirnya akan divonis tidak bersalah dan bebas.

Kecurigaan Lulung ini pun akhirnya mendorongnya untuk meminta penegak hukum, yang menangani kasus Ahok untuk bersikap netral dan independen."Artinya semangat penegakan hukum jangan dicederai karena masyarakat begitu antusias untuk aksi mendukung (penegakan hukum)," ujar Lulung. 

Sepertinya, ada yang keliru dengan konsep berpikir Haji Lulung. Di satu sisi ia sangat antusias dengan proses penegakan hukum. Namun di sisi lain, ia curiga bahwa Ahok pada akhirnya akan bebas dari jeratan kasus ini, sehingga ia perlu meminta penegak hukum untuk netral dan independen. 

Ada kesan, jika penegak hukum netral dan independen, maka hasilnya pasti Ahok akan divonis bersalah. Dan sikap Ahok yang tenang dan happy merupakan satu indikasi bahwa Ahok sudah tahu bahwa nantinya ia akan divonis tidak bersalah. Jika tidak, tentulah ia tidak akan bisa tenang dan happy.

Apa yang membuat Haji Lulung merasa curiga dengan sikap Ahok?

Tentu, bukan tanpa alasan Haji Lulung menjadi curiga dengan sikap Ahok dalam meresponi status barunya itu. Memang, sudah lama terbangun di benak Haji Lulung bahwa  Ahok adalah orang sakti. Sebagaimana juga diamini oleh Yusril Ihza Mahendra, orang hebat yang juga  tidak bisa tidak, namun harus mengakui kesaktian Ahok.

Padahal, Yusril termasuk orang hebat, yang juga telah mendapat pengakuan dari Ahok. Namun sehebat-hebatnya orang hebat, pada akhirnya akan tetap kalah dengan orang sakti. Dan Yusril sudah membuktikannya melalui lika-liku pergulatannya  dalam pencalonan dirinya untuk bisa menjadi peserta di Pilkada DKI. Yusril akhirnya harus mengakui bahwa kesaktian Ahok bukanlah hipotesa belaka. Dan ternyata benar, orang hebat harus mengaku kalah kepada orang sakti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun