Samar-samar ingatan saya terhadap sosok Bang Tato yang ada di buku ini. Namun ada beberapa hal yang saya yakini soalnya sebelum memulai membaca. Pertama, Bang Tato, si tokoh yang diceritakan dibuku ini telah meninggal beberapa tahun lalu. Kedua, kisah hidupnya sangat menginspirasi sebagaimana yang saya baca lewat laman facebook penulisnya Fahd Pahdepie.
Bertahun-tahun menunggu kapan momen yang pas untuk mendapatkan buku ini, akhirnya kesampaian. Gak butuh waktu lama ketika bukunya tiba* saya langsung melahap halaman demi halaman.
Tadinya, saya kira Bang Lalan alias Bang Tato (dipanggil demikian sebab badannya penuh tato. Ya, sesederhana itu) adalah orang penting, juragan sukses yang kisah hidupnya from zero to hero yang kemudian meminta Fahd untuk menuliskan kisahnya.
Ternyata tidak demikian. Rupanya, Bang Tato adalah sosok orang biasa yang derajat hidupnya (harus diakui) kemudian terangkat disebabkan campur tangah Fahd secara langsung.
Lalan (itu nama aslinya), adalah nama yang ditakuti oleh banyak orang. Dia preman dari segala preman. Gak ada yang berani melawannya. Hidupnya berpindah dari satu kota ke kota lain. Naik turun. Dari yang sangat miskin, banyak duit (ketika mulai jadi artis tato dan punggawa band) hingga kembali miskin lagi saat memulai proses hijrah.
Tampang sangar, hidup penuh "kecacatan" (sebagaimana yang orang sering bilang) tapi kok ya berani melamar Nurmah, anak pak haji/kiai tanpa persiapan yang memadai. Rasanya sulit dipercaya, kehidupan yang mereka lalui di awal-awal, yang saking miskinnya, sampai-sampai mencuri ikan dari kucing yang juga mendapatkan ikan itu dengan mencuri dari sebuah warung.
"Wajah Nurmah mendadak cemberut. Dia meletakkan bungkusan itu. Hijab panjangnya menyentuh lantai, "Ih, nggak mau! Haram..." ujarnya.
Lalan menatap Nurmah. "Neng," ujarnya lembut, "sekali ini aja. Biar Aa' yang tanggung jawab. Nanti kalau udah ada uang, Aa' bayar ke Bi Juju." Hal.10.
Nggak mudah mengubah paradigma masyarakat. Itu dia yang kemudian Fahd coba lakukan. Saat orang-orang merasa ketakutan, Fahd pula yang memberikan kepercayaan kepada Lalan, memberikan modal usaha walaupun ia tahu usaha itu akan gagal.
Tapi ya namanya juga perjalanan hidup ya. Allah Swt pun punya banyak cara untuk mengangkat derajat seseorang. Apalagi seseorang yang tengah berhijrah, demi kehidupan yang lebih baik. Hmm, saya sepertinya harus sedikit meralat. Ya, walapun Bang Tato bukanlah sosok orang yang sukses sebagaimana yang saya kira sebelumnya sehingga Fahd mau menuliskannya, namun dengan keadaannya, tak salah juga jika Bang Tato termasuk orang yang From Zero to Hero itu.