Setelah mengisi daftar hadir, seorang petugas perpustakaan mulai mengajak kami masuk ke dalam gedung sembari beliau menjelaskan sejarahnya. Sebelum tiba di ruangan utama, saya sempat melewati patung Henri Labrouste.
"Di balik pintu ini ruangan utamanya. Tolong jangan berisik ya. Jika mau memotret boleh, tapi tidak gunakan flash," ujar si pemandu lagi.
Begitu masuk, tampaklah kemegahan interior perpustakaan bergaya Romanesque Revival/Kebangkitan Romawi ini yang terinspirasi oleh arsitektur Romawi abad ke-11 dan ke-12.
Berbeda dengan arsitektur gaya Romawi pada umumnya, bangunan bergawa Kebangkitan Romawi cenderung lebih banyak menampilkan lengkungan dan jendela yang lebih sederhana daripada bangunan bergaya Romawi aslinya.
Dari sana, terlihat para pengunjung -yang sepertinya sebagian besar mahasiswa- tengah sibuk belajar dalam hening.
Walau meja yang tersedia banyak, tapi saat itu penuh! Wajar jika kemudian mahasiswa lain rela menunggu antre di pinggir gedung sebagaimana yang kami lihat sebelumnya tadi.