Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketegaran Hati Seorang Ibu Imigran di Amerika dalam Buku "I'm So Sorry Indonesia"

27 Desember 2021   11:59 Diperbarui: 27 Desember 2021   12:33 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Gramedia 

3 tahun memutuskan tinggal di Virginia, Amerika serikat berbekal lotere green card, hidup Mbak Dian yang semula dijalankan berempat --bersama suami dan kedua anak, kini harus berubah formasi yakni hanya bertiga saja dikarenakan beliau memutuskan untuk berpisah dengan suami.

"Jadi, mulailah aku menjadi pemain single dalam kehidupan di Amrik. Herannya, saat itu, meski nyata-nyata akan menjalani hidup yang semakin berat, tak sedikit pun aku berpikir untuk segera pulang for good atau balik ke Indonesia buat selamanya." Hal.3.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi, pertama, untuk memulai hidup dari 0 lagi dengan modal seadanya, tentu bukan hal yang mudah. Lalu, alasan kedua inilah yang menjadi alasan terbesar untuk Mbak Dian menetap yakni kedua anaknya betah dan senang bersekolah di Amerika Serikat.

Pasca bercerai, masalah pertama yang timbul ialah soal tempat tinggal. "Hal pertama yang membuatku menangis adalah bagaimana penghasilanku yang tidak banyak ini bisa membayar sewa apartemen yang selangit?" Hal.4.

Ya, sebagai pekerja restoran bernama GW Delicatessen yang ada di lingkungan George Washington University, tentu biaya akomodasi bulanan harus dikalkulasi dengan baik. Jangan sampai semua pendapatan habis untuk tempat tinggal. Padahal selain itu ada biaya-biaya lain yang menghadang di belakang. Namun, untunglah perihal apartemen dapat terpecahkan saat Mbak Dian mendapatkan tumpangan satu kamar.

Rupanya, tak hanya di Indonesia, di Amerika sana umum satu apartemen dihuni oleh beberapa orang. Dalam artian, mereka menyewa bersama. Asal, hal ini disampaikan langsung kepada pemilik unit sebab jika ketahuan berbohong, tak hanya diusir, namun bisa saja dilaporkan ke polisi.

Langkah lain yang dilakukan adalah pengetatan anggaran. Kebiasaan lama makan di restoran setiap akhir pekan harus diatur ulang. Sesekali masih boleh, tapi jelas memasak sendiri di rumah akan jauh lebih hemat.

"Seiring waktu, sedikit demi sedikit, aku tahu dan memahami bagaimana menyiasati hidup di Amrik meski kondisi keuangan minim." Hal.9.

Mbak Dian bersama Cedar dan Alma. Sumber foto: akun FB Dian Nugraheni.
Mbak Dian bersama Cedar dan Alma. Sumber foto: akun FB Dian Nugraheni.

Beruntung, sekolah di Amrik sampai tingkat SMA itu gratis. Apartemen dapat dipilih yang memang disediakan untuk orang yang berpenapatan low income. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun