Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Si Bapak Kebodohan Bangkit dari Kematian dan "Memburu Muhammad"

24 November 2021   15:25 Diperbarui: 24 November 2021   18:23 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama Annisa merasa ada yang aneh dengan ayah dan ibunya. Keanehan yang sudah ada sejak ia masih kecil namun saat itu ia belum terlalu paham untuk mencerna apa yang terjadi. Baru setelah usianya menjelang 10 tahun, gadis kecil itu mencoba berfikir jauh lebih kritis.

"Annisa kecil melongo mengintip dari balik lubang kunci, menyaksikan ayah dan ibunya tengah asyik menyantap potongan kaki manusia, tepatnya bagian betis yang padat-padat kenyal. Jari jemari keduanya belepotan darah dengan cabikan-cabikan daging mentah melekat di ujung kuku-kuku mereka." Hal.1.

Mendapati hal semacam itu jelas saja Annisa heran dan takut. Tubuh siapa yang tengah dilumat oleh kedua orang tuanya?

"Dia tahu ada Om Hasan, kerabat mereka yang meninggal minggu lalu. Apakah dia? Ataukah Bu Teti, tetangga mereka yang mengalami serangan jantung, lalu meninggal di perjalanan sebelum tiba di rumah sakit? Atau, siapa mayat malang itu?" Hal.2.

Sambil terus berusaha mencari jawaban dari pikiran-pikirannya, sejurus kemudian Annisa mendengar percakapan ayah dan ibunya berkomentar ini-itu. "Dia itu katanya komunis, jangan dipercaya. Kalau dia menang lagi, nanti ulama akan dikriminalisasi." Ayahnya menggit jempol yang terlihat gemuk itu. Hal.2.

"Sekarang sok-sok memilih ulama sebagai wakilnya, pasti hanya pencitraaan, tuh. Dia kira kita akan tertipu," ibunya menyayat potongan jari tengah dengan pisau berujung lancip, lalu mengunyahnya dengan nikmat. Hal.3.

Apa yang sebenarnya yang terjadi terhadap ayah dan ibunya si Annisa ini? Kisah berjudul "Rahasia Rumah Kami" inilah yang dipilih Feby Indriani sebagai sajian pembuka di buku kumcer berjudul "Memburu Muhammad" ini.

"Memburu Muhammad" adalah buku kedua dari trilogi Islamisme Magis, aliran fiksi buatan Feby yang berakar dari tradisi, mitologi, keseharian hidup berislam yang lekat dengan hal-hal gaib dalam dunia kaum pemercaya. Buku pertama dari trilogi ini ialah "Bukan Perawan Maria" sudah pernah saya bahas beberapa waktu yang lalu.

Dimandiin dong.... Dimandiin....

Dimandiin dong.... Dimandiin....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun