Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menikmati Perjalanan Paimo di Buku "Bersepeda Melintasi Benua, Merambah Dunia"

12 Oktober 2021   15:31 Diperbarui: 12 Oktober 2021   15:36 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: gramedia.com

Bisa keliling dunia dan menjelajahi tempat-tempat baru bisa jadi impian sebagian besar dari kita. Saya mengenal beberapa orang yang anak rumahan banget dan tidak tertarik untuk traveling sama sekali. 

Tapi, kawan-kawan saya yang gemar berpetualang jauh lebih banyak. Saya sendiri, dapat dikatakan termasuk ke dalam orang-orang yang suka melakukan perjalanan. 

Dua buku saya yakni Modal Ngeblog Bisa Sampai Yurop dan yang terakhir Yatra & Madhyaantar adalah hasil dari perjalanan yang pernah saya lakukan.

Namun, apa jadinya jika perjalanan itu dilakukan dengan cara bersepeda?

Di Indonesia, bisa jadi sudah banyak pula orang yang melakukannya. Namun, yang kemudian merangkum pengalaman itu ke dalam bentuk sebuah buku, saya hanya mengenal satu nama, yakni Om Bambang "Paimo" Hertadi Mas, yang sehari-hari bekerja sebagai pimpinan di perusahaan penghasil peralatan olahraga.

Foto perjalanan beliau. Dokpri.
Foto perjalanan beliau. Dokpri.

Nah, di buku Bersepeda Melintasi Benua, Merambah Dunia ini Om Paimo bercerita jika kegemarannya bersepeda tidak ujug-ujug hadir dalam hidupnya. Beliau sudah memulai itu sejak lama, yakni sejak bersekolah di kota kelahirannya, Malang. Nah, saat berkuliah di ITB Bandung, kegemarannya bersepeda semakin kuat. Setelah puas menjelajahi banyak tempat di Pulau Jawa, Om Paimo menetapkan sebuah target yakni melakukan perjalanan kurang lebih 1500 km dari Bandung hingga ke Sumbawa Besar, NTT.

Tak hanya bersepeda, beliau juga gemar mendaki gunung.

"Sampai saat ini (2016) sudah 67 gunung yang saya daki; 11 di antaranya saya raih puncaknya dengan mengayuh --dan kadang memanggul, sepeda." Hal.13

Hebat, sebab gunung yang berhasila taklukkan bukan sembarang gunung. Melainkan gunung-gunung tertinggi yang ada di tiap benua misalnya saja Everest di Nepal dan Kilimanjaro yang ada di Tanzania, Afrika Timur. Nah, berbeda dengan buku pertamanya Bersepeda Membelah Pegunungan Andes (2012) yang lebih fokus di satu destinasi, di buku ini, Om Paimo menceritakan petulangannya ke beberapa negara dan benua, misalnya saja ke Gurun Gobi, ke beberapa negara di Asia Tenggara, Australia, Eropa hingga ke Australia dan Selandia Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun