Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melirik Keindahan Bali di Mahakarya Hollywood, "The Fall"

21 Februari 2019   16:40 Diperbarui: 21 Februari 2019   17:55 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexandria dan Roy di rumah sakit. Sumber: civilservant.wordpress.com

Alexandria (Catina Untaru) adalah gadis kecil yang harus dirawat di sebuah rumah sakit karena kecelakaan saat membantu orang tuanya memanen hasil kebun. Tangannya patah, dan dikarenakan hal itu, dokter harus memasangkan penyanggah khusus di lengannya.

Sebagai gadis kecil yang riang dan penuh rasa penasaran, untuk menghalau rasa bosannya, Alexandria kerap mengekplorasi rumah sakit dengan mendatangi satu demi satu bangsal. Hinggalah di satu ruangan, ia bertemu dengan Roy Walker --diperankan oleh aktor tampan Lee Pace (The Hobbits, The Guardians of Galaxy) yang lumpuh akibat terjatuh dalam sebuah adegan syuting. Ya, di film ini, Roy Walker berprofesi sebagai aktor.

Alexandria dan Roy di rumah sakit. Sumber: civilservant.wordpress.com
Alexandria dan Roy di rumah sakit. Sumber: civilservant.wordpress.com
Beretting di sebuah rumah sakit pinggiran kota Los Angeles di tahun 1920-an, persahabatan antara Roy Walker dan Alexandria dimulai. Kedua pasien ini mulai saling mengenal, bercerita dan berbagi kesedihan. Tapi sebetulnya, Roy Walker memanfaatkan Alexandria untuk satu tujuan tertentu yang berhubungan dengan ruang obat di rumah sakit tersebut.

Satu-satunya cara agar Alexandria mau datang ke kamar rawatnya, Roy mulai bercerita, berdongeng tentang 5 orang bandit yang ingin membalaskan dendam terhadap seorang gubernur jahat bernama Odious. Kisah inilah yang masuk ke dalam imajinasi Alexandria sehingga ia terlibat dalam dongeng yang diceritakan oleh Row Walker.

Alexandria dan Bandit Bertopeng. Sumber: kalafudra.com
Alexandria dan Bandit Bertopeng. Sumber: kalafudra.com
Menerjemahkan Imajinasi dengan Sinematografi Indah

Adapun kelima bandit yang dimaksud ialah Otta Benga, pemuda berkulit gelap yang dijadikan budak oleh sang gubernur. Ada lagi tokoh bernama Luigi si ahli bahan peledak, yang keahliannya dimanfaatkan oleh gubernur namun kemudian ia dicampakkan.

Tokoh lain yang mengisi peran sebagai komplotan bandit ialah Si India, dimana istrinya mati bunuh diri akibat diculik oleh gubernur. Tokoh terkenal lain yang menjadi bandit di film ini ialah Charles Darwin yang dendam karena gubernur sudah membunuh seekor kupu-kupu langka.

5 Bandit. Sumber: Official fanpages of The Fall Movie in Facebook.com
5 Bandit. Sumber: Official fanpages of The Fall Movie in Facebook.com
Dan, yang terakhir dan menjadi kepala komplotan bandit ialah si Bandit Bertopeng yang dendam karena saudara kembarnya ditangkap dan dibunuh oleh sang gubernur. Nah, selain berperan sebagai Roy Walker, Lee Pace juga berperan sebagai Bandit Bertopeng ini dalam dunia imajinasi yang ia ceritakan kepada Alexandria.

Awalnya gubernur meninggalkan 5 orang ini di satu pulau dengan tujuan masing-masing mereka akan saling bunuh, namun yang terjadi sebaliknya, mereka bekerja sama untuk membalaskan dendam kepada sang gubernur.

Perjalanan kelima bandit inilah yang dikemas dengan sangat apik oleh sutradara asal India bernama Tarsem Singh (Immortals, Mirror Mirror). Dari sinematografi yang dilakukan di 18 negara, penonton akan diajak ke dalam kehidupan Bandit Bertopeng dan keempat kawanannya untuk membalaskan dendam, dan juga kehidupan nyata Roy Walker dan Alexandria.

Salah satu adegan di The Fall. Sumber:empireonline.com
Salah satu adegan di The Fall. Sumber:empireonline.com
Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga karena Bali dipilih menjadi salah satu tempat pengambilan gambar film ini. Ialah Sawah Berundak/Tegallalang Rice Field dan Gunung Kawi yang dijadikan lokasi syuting. Bukan sekadar adegan biasa, namun satu adegan penting dilakukan di sini dengan iringan tari kecak. Luar biasa magis dan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun