Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menangkal Dinginnya Salju di Kashmir dengan Tolak Angin

10 Agustus 2018   15:44 Diperbarui: 10 Agustus 2018   15:53 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Gulmarg yang ada di Kashmir. Foto dari omnduut.com

Demi bisa foto kayak gini, rela naik kereta 33 jam! Foto milik pribadi
Demi bisa foto kayak gini, rela naik kereta 33 jam! Foto milik pribadi
Salju oh Salju

Sebagai penduduk negara tropis, wajar jika saya penasaran gimana rasanya hidup di kawasan bersalju. "Pingin deh kelilipan salju," batin saya dulu, hehehe maklum di Palembang paling sering kelilipan debu atau air hujan.

Kenangan masa kecil saja pun mencuat, "bisa langsung dicampur limun gak sih salju itu?" hahaha.

Dan, setelah berkelana selama 2 minggu di kawasan Uttar Pradesh, India, dan melewati begitu banyak tempat di beberapa provinsi, tibalah saat yang saya tunggu-tunggu : Kashmir!

Gondola menuju puncak Gulmarg. Foto dari omnduut.com
Gondola menuju puncak Gulmarg. Foto dari omnduut.com
Namun, ya, namanya juga mau mengunjungi "secuil surga" di dunia, ya. Perjalanan darat menuju Kashmir luar biasa berat. Berat karena saya traveler berbudget pas-pasan haha. Kalau mau lebih mudah dan cepat, ya dari New Delhi bisa naik pesawat sih.

Tapi ya harganya mahal dan karena saya punya waktu banyak (dan uang yang sedikit hehe) saya memilih jalur darat yang berarti saya harus naik kereta dulu menuju kota Jammu (ibukota musim panas Provinsi Jammu & Kashmir) lalu sambung naik mobil selama 12 jam menuju kota Srinagar (ibukota musim dingin provinsi Jammu & Kashmir).

Di Srinagar inilah, titik pertemuan saya dengan salju kian dekat.

Belajar dari pengalaman dari Kolkata ke Agra, di Kashmir, setiap memulai perjalanan, saya selalu mengkonsumsi Tolak Angin. Ya, Tolak Angin kan bukan untuk mengatasi masuk angin saja.

Tapi juga dapat mencegah dan meningkatkan daya tubuh. Jadi, gejala masuk angin seperti pusing, meriang, perut mual dan kembung dapat teratasi. Idealnya sih minum 2 sachet sehari. Tapi, kalau lagi perjalanan gini dan stok yang dibawa gak banyak-banyak banget, saya harus berhemat.

Di fase dua Gulmarg. Dinginnya gak usah ditanya. Foto oleh Ahlan Syahreza.
Di fase dua Gulmarg. Dinginnya gak usah ditanya. Foto oleh Ahlan Syahreza.
Walau begitu, di situasi tertentu malah kadang saya konsumsi lebih banyak. Seperti saat saya akan menuju Gulmarg. Sadar bahwa saya akan mendatangi kawasan bersalju dan menempuh perjalanan setidaknya 2 jam dengan mobil, saya sudah minum Tolak Angin sejak dari penginapan.

"Ketimbang masuk angin di jalan, kan!" begitu pikir saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun