And, I have to tell this. Di Kantor Polisi, harapannya petugas juga dengan sigap membantu korban. Ada banyak anggapa jelek yang saya dengar soal betapa rumitnya bikin laporan di kantor polisi. "Jangan-jangan, pas di sana dimintain duit pula."
Well, saya tidak bisa mengkomparasi satu pengalaman orang dengan pengalaman orang lain. Saya punya beberapa kerabat yang kerja di kantor polisi dan apa yang diasumsikan orang itu tidak benar. Jadi baiknya coba dulu. Saya pribadi sih yakin bahwa petugas di kantor polisi akan membantu dengan maksimal.
UPDATE
Seorang ex-kolega mengabarkan bahwa sekarang Mandiri sudah bisa melakukan pemblokiran sementara tanpa harus bikin laporan ke kepolisian terlebih dahulu. Namun saya tidak tahu apakah ini berlaku di seluruh cabang, mengingat beliau adalah kepala cabang dan saya pikir itu hanya kebijakan di cabang yang ia pimpin semata mengingat di twitter, adminnya masih mensyaratkan untuk bikin laporan ke polisi dulu.
Lantas Bagaimana Sekarang?
Saya sih berharap baik telkomsel ataupun Bank Mandiri dapat menghubungi si penipu ini. Setidaknya mereka dapat melakukan konfirmasi langsung. Jemput bola-lah ibaratnya. Minimal, si penipu ini tahu bahwa tindakan jahatnya sudah diketahui oleh pihak Telkomsel dan Mandiri sehingga harapannya si pelaku menghentikan aksinya.
Telkomsel dapat mengecek no telp yang dipakai, apakah benar sesuai identitasnya dengan cara mencocokkan dengan data di Mandiri (melalui info nama di nomor rekening). Sedangkan, di Mandiri, dapat mengecek kembali berkas pembukaan rekeningnya. Jika menemukan suatu kecurigaan, bisa saja dapat dilakukan tindakan sebagaimana peraturan atau kebijakan pimpinan kepala cabang.
Ini tentu buka kesalahan Mandiri. Namun, secara tidak langsung sudah mencoreng nama Bank Mandiri yang --walaupun saya sudah tidak bekerja di sana, tetap saya banggakan. Saya sering menerima SMS minta dikirimi uang, tapi jarang sekali si penipu menampilkan rekening Mandiri. Karena saya tahu, betapa ketatnya proses pembuatan rekening baru di Mandiri walaupun tetap saja ada beberapa yang kecolongan.
Tanpa perlu justifikasi berlebihan, saya yakin Bunga pun sudah menyadari kecerobohan tersebut sehingga akan lebih hati-hati di kemudian hari. Semoga hal ini juga dapat dijadikan pelajaran oleh semua pembaca tulisan ini.
Tidak semua penjual online di Instagram itu penipu. Saya memiliki teman yang mencari rezeki melalui instagram, dan saya berani jamin mereka adalah penjual yang baik. Walau begitu, saya sarankan untuk membeli/belanja secara online melalui situs perantara seperti laz**a, tok***dia, bu*****ak, dsb untuk meminimalisasi tindakan penipuan seperti ini.