Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[Cerpen Anak] Ketika Ara Mogok Puasa

30 Mei 2018   03:58 Diperbarui: 30 Mei 2018   04:17 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar itu, Ara menurut. Dia masih sebal dengan mama, namun dia juga teringat omongan Pak Ustad Davie saat mengaji beberapa hari lalu. Kata Ustad Davie, orang yang malas salat, maka tempatnya di neraka. Hiy, membayangkannya saja Ara sudah takut.

Selesai salat berjamaah, Ara duduk di ruang tengah. Nampak mama dan Abang Gara sibuk mengemas pempek kapal selam ke dalam wadah plastik berukuran sedang. Rasa penasaran kini mengalahkan rasa gengsinya. Ara mendekati mama.

"Untuk apa, ma pempek sebanyak ini?"

"Oh ini mau mama berikan ke Pak Haji Edi."

"Hah, bukannya Pak Haji uangnya banyak ma? Kok masih minta pempek sama mama?" tanya Ara bingung. Mama dan Gara tersenyum mendengarnya.

Foto dari littleanimeblog.com
Foto dari littleanimeblog.com
"Tentu saja bukan untuk Pak Hajinya sayang. Tapi...." mama menggantungkan kalimatnya. "Gini aja, nanti setelah papa pulang, mama dan papa akan ke sana mengantarkannya. Ara mau ikut?"

Mendengar itu Ara menganggukan kepalanya. Tak lama, ia larut dalam membantu mama mengemas pempek kapal selam tersebut.

*   *   *

Sekitar pukul 5:30 sore, Ara beserta kedua orang tua dan abangnya sudah siap menuju rumah Pak Haji. Rumah Pak Haji tidak jauh. Jika berjalan kaki, paling juga 10 menit. Sebelum ke sana, mereka mampir ke rumah tante Tika untuk mengambil pesanan bubur sumsum.

Mereka diterima baik oleh Pak Haji Edi dan Bu Haji Elly.

"Wah mari masuk Pak Agus-Bu Nia," ujar Pak haji dan Bu Haji ramah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun