Mohon tunggu...
Omjay Labschool
Omjay Labschool Mohon Tunggu... Guru - guru blogger indonesia

Blogger Handal di Era Global wa 08159155515

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dan Berbagi Ilmu Menulis di Hotel Pelangi Kupang

15 Maret 2020   03:23 Diperbarui: 15 Maret 2020   03:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bangganya bisa menjadi bagian dari PGRI

Rutinitasku hari Sabtu ini aku tunda karena aku ingin menghadiri undangan dari teman baikku ibu Nia ketua PGRI Kota Kupang, aku harus ikuti kegiatan "Seminar dan workshop E-Learning" dengan tema "Teknologi Edukasi Transformatif Era Digital Revolusi Industri 4.0" di hotel Pelangi Kupang. Materi seminar akan dibawakan oleh bapak menteri P dan K di tahun 90an saat aku mengawali sebagai PNS, guru matemaika di SMP Negeri Iteng di kabupaten Manggarai, Flores.

Pagi itu di depan Aula lantai 3 hotel pelangi dipenuhi para peserta seminar yang sedang mengisi biodata sesuai arahan panitia seminar. Mereka umumnya berbaju batik warna dasar putih, baju kebesaran anggota PGRI, ada juga yang berpakaian lain dan setelah aku nanya mereka adalah dosen atau mahasiswa dari Universitas Persatuan Guru 145 (Dulunya Universitas PGRI) setelah formulir diisi dan diserahkan kembali ke panitia satu persatu mereka memasuki aula. Saat aku masuk ruangan tampak kursi-kursi yang ada hampir penuh. 

Aku merasa asing berada di tengah mereka karena aku tidak menggunakan seragam seperti mereka, Aku berusaha tetap tenang agar hatiku tak goyah karena niatku datang untuk ikuti seminar dan ingin tahu perkembangan 'E-Learning' disaat era 4.0 telah menghadang kita semua. Aku duduk di deretan depan agar bisa konsentrasi dengan baik, namun sedikit tak nyaman karena "AC" yang ada di aula kurang memadai dengan banyaknya peserta seminar.  

Konsentrasiku kembali maksimal ketika ibu Sri membawakan materi awal yg menggeser jadwal acara acara pembukaan. Aku sempat tengok ke belakang semua peserta terlihat sangat serius, sebelum masuk sesi tanya jawab ibu Sri meminta seorang peserta  dari SD di Amarasi bapak Rony ... untuk menceritakan pengalamanya tentang buku yang ditulis hingga bisa terbit. 

Bapak Rony ternyata humoris juga, dgn logat bahasa Timor beliau menyapa kami semua. Beliau sangat low profile, seperti orang Amarasi pada umumnya. Aku salut dengannya, dari casingnya tampak biasa tenyata beliau guru yang luar biasa, sudah beberapa buku karyanya diterbitkan. Buku terjemahan "Al Kitab" ke dalam bahasa Timor tentu akan menjadi karya yang fenomental. 

Sesi berikut adalah acara pembukaan oleh kadis Pendidikan kota Kupang yang sebelumnya diawali penyerahan buku termasuk karya bapak Rony serta cindera mata dari sponsor kegiatan yaitu perusahaan 'Epson' dan 'Susu Indo Milk' Banyak pesan yang beliau sampaikan untuk para peserta seminar dan juga titip pesan kepada pemateri dari Jakarta untuk disampaikan ke mas Menteri sehubungan dengan penerbitan NUPTK bagi guru honorer agar dalam mengaplikasikan pemanfaatan dana BOS dapat adil dan mempunyai payung hukum yang kuat. 

Acara ceremonial berjalan selerti biasa, sesuai protap, menyanyikan lagi kebangsaan Indonesia raya, laporan ketua panita, sambutan Kadis dan ditutup dengan do'a serta disambung dengan istirahat, ramah tamah sambil ngopi dan menikmati kudapan yang ada. Setelah itu disambung materi yang lain yang dibawakan oleh Om Jay yang berkolaborasi dengan ibu Wiwin hingga istirahat untuk makan siang.

Di ruang makan aku lihat Bapak Prof. Dr. Ir. Wardiman Djojonegoro sendirian sedang menikmati makan siang, langsung aku mendekatinya memberi salam dan beliau melepaskan sendoknya sesaat dan aku jabat tangan beliau. Ayo makan pak (kata beliau) akupun menjawab singkat: Iya Bapak (Dalam hatiku tak tega beliau sendirian), beliau sambil makan tetap juga bertanya-tanya menjadikan suasana santai dan setelah ibu Sri datang akupun bangkit untuk mengambil makan yang akhirnya kami berempat di meja tersebut Bapak David (Rektor Universitas Persatuan Guru 145) bergabung. 

Pembicaraan beliau konsen pada pengembangan kualitas universitas dan berharap adanya kerja sama dengan Perguruan Tinggi yang memiliki IT nya hebat, bahkan beliau sempat kontak dengan rektor salah satu perguruan tinggi di Yogja dan tak lama HP beliau diserahkan ke pak David sehingga pak David langsung berbicara dengan rektor di Yogja tersebut. 

Seusai makan masuklah sesi yang kami tunggu yaitu seminar yang beliau bawakan dan dipandu, sebagai moderatornya bapak David. Seminat yang diakhiri dengan tanya jawab dari 5 orang penanya. Sayangnya pertanyaan yang diutarakan penanya kurang tajam, membias jadinya seperti penjelasan dan yang diutarakan umumnya masalah teknis di saat sekarang, masanya mas Nadiem, dengan adanya pertanyaan-pertanyaan teknis tersbut yang akhirnya diserahkan ke moderator dan dijadikan PR dengan pesannya agar teknis semacam itu diseminarkan oleh Universitas Persatuan Guru 145 Kota Kupang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun