Banjir air mata untuk pahlawan insan cendekia.
Kami baru saja terkena musibah banjir. Air meninggi dan banjir datang lagi untuk yg keempat kalinya.
Alhamdulillah musibah banjir ini dapat kami atasi dengan baik.
Namun, ada banjir air mata ketika kami melihat teman sejawat kami di media sosial. Sedih rasanya melihat mereka diperlakukan seperti itu. Sebab mereka bukan penjahat.
Banjir air mata ini tentu dialami oleh para orang tua keluarga korban. Kita pasti bersedih melihat anak anak kita tewas dalam kegiatan pramuka.
Banjir air mata ini semoga membuat kita lebih introspeksi diri. Hukum dan keadilan harus ditegakkan. Mari kita bersabar melalui proses hukum yang akan dilalui.
Banjir air mata di yogyakarta sudah terasa se Indonesia. Mari kita saling menguatkan. Kita saling bergandengan tangan. Musibah datang tiba tiba seperti halnya banjir yang datang  ke rumah kami.
Banjir bisa cepat hilang dan surut airnya. Tapi banjir air mata akan terus berlanjut menghinggapi pahlawan insan cendekia beserta keluarganya.
Saya membaca tulisan kawan kawan guru yang viral di media sosial. Bahkan saya ikut pula menyebarkannya sebagai rasa solidaritas sesama guru.
Banjir air mata ini semoga cepat berlalu. Guru bersatu untuk saling menguatkan dalam wadah organisasi guru.
PGRI telah melakukan tindakan yang sangat terpuji. Teruslah bergerak agar banjir air mata ini segera kering.
Ambil sapu tanganmu. Usaplah wajah mereka yang menangis. Ada siswa. Ada guru. Ada orang tua. Ada orang orang tangguh berhati cahaya. Kepada mereka kita sandarkan harapan, agar banjir air mata insan cendekia dapat segera kering.
Canda dan tawa mengiringi kebahagiaan mereka.
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia