Mohon tunggu...
Rohmat Kurnia
Rohmat Kurnia Mohon Tunggu... -

Editor, blogger, cyclist, being a good reader for the best writer to be.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menata Diri untuk Memelihara Lingkungan Hidup

5 Juni 2011   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:51 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Lingkungan hidup adalah segala faktor eksternal yang memengaruhi kehidupan dan segala aktifitas yang dikerjakan oleh manusia, hewan dan tumbuhan. Lingkungan hidup juga dapat dikatakan sebagai dunia alami yang keberadaannya terancam oleh akibat dari ulah tangan-tangan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan kegiatannya dalam kehidupan.

Pernyataan di atas merupakan kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri. Seringkali kita, manusia, tidak menyadari bahwa dalam mengeksploitasi alam kita sering lupa memikirkan tentang keseimbangan alam tersebut. Misalnya, membabat hutan demi kepentingan kayu atau lahan pertanian tanpa memikirkan untuk menanamnya kembali. Hasilnya adalah hilangnya daerah resapan air yang mengakibatkan longsor, khususnya daerah di pebukitan. Selain itu, berkurangnya jumlah pohon, berarti berkurang pula penyaring udara dari karbon dioksida dan juga penghasil udara, yaitu oksigen. Padahal pohon sangat berperan penting dalam keduanya.

Akibat dari tidak adanya pepohonan polusi udara semakin parah dan dapat membahayakan jiwa manusia. Jumlah kendaraan bermotor terus meningkat yang menuntut penggunaan minyak bumi yang sangat besar, akibatnya adalah kian tebalnya jumlah asap beracun di udara. Selain itu, asap pabrik dan juga asap dari pembakaran sampah yang turut menyumbangkan kerusakan udara. Karena berkurangnya pepohonan sejumlah besar gas berbahasa, seperti Co2 terbang ke langit, kemudian gas tersebut memerangakap panas matahari yang menjurus pada pemanasan global. Akibat dari pemanasan global ini adalah seringnya terjadi bencana alam, terutama banjir dan badai.

Banyak sekali hal yang berpotensi terhadap kerusakan lingkungan, namun banyak pula upaya untuk menghindari dan mencegah kerusakan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan hal yang sederhana dan sangat murah, yaitu salah satunya tidak membuang sampah sembarangan, terutama sekali ke sungai, karena sebagian besar banjir diakibatkan oleh peluapan air sungai yang diakibatkan oleh sampah sehingga terjadi penyumbatan saluran air.

Memang banyak sekali cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan saat ini, namun hal paling utama, menurut hemat penulis adalah menata terlebih dahulu pelakunya, yaitu diri pribadi individu sebagai pelaksana. Karena kuncinya adalah pada setiap diri individu si pelaksana itu sendiri. Proses penataan diri sendiri dapat berupa pendisiplinan diri, kesadaran akan kelestarian lingkungan, kepedulian akan lingkungan itu sendiri, sehingga setidaknya si individu itu memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya.

1. Pendisiplinan Diri
Pendisiplinan diri maksudnya setiap individu memiliki andil akan kelestarian lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, tiap-tiap individu itu berhak dan berkewajiban untuk menjaga lingkungan di sekitarnya, seperti tidak membuang sampah sembarangan, melek sampah yang mana yang dapat di daur ulang dan mana yang tidak bisa, efisien di dalam menggunakan aneka produk yang bersumber langsung dari alam seperti kertas atau bahan bakar yang dihasilkan dari minyak bumi atau fosil.
Disiplin diri juga dapat diterapkan di dalam pola kehidupan sehari-hari khususnya di dalam penyediaan kebutuhan sehari-hari, seperti selalu membeli produk yang dapat didaur ulang atau kemasan isi ulang, membeli barang-barang yang hemat energi bahkan lebih baik jika hemat energi. Dan masih banyak lagi hal sepele yang dapat dilakukan sehari-hari di dalam upaya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

2. Kesadaran akan Lingkungan Sekitar
Menumbuhkan kesadaran akan kelestarian lingkungan adalah tindakan bijak yang dapat dan harus ada di dalam diri setiap orang. Menurut catatan sejarah, hanya ada satu umat dan spesies di muka bumi ini yang menghancurkan lingkungan dan menghilangkan keseimbangan alam tempat setiap makhluk hidup tinggal dan berkembang biak, yaitu manusia. Oleh karena itu, kunci keselamatan alam dan lingkungan adalah manusia itu sendiri, yaitu dengan menumbuhkan kesadaran akan kelestarian lingkungan sekitar.

Menumbuhkan kesadaran manusia akan kelsetarian lingkungan hidup bukanlah perkara yang mudah karena bersinggungan dengan faktor kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan tertentu, yang pada akhirya berujung pada permasalahan materi. Jelas sudah bahwa kesadaran akan kelestarian lingkungan hidup musnah tergadaikan oleh kepentingan pribadi dan golongan yang berujung pada keuntungan materi.

Menumbuhkan kesadaran diri manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup adalah pekerjaan yang boleh dibilang sulit dan berat, namun bukan berarti tidak patut diusahakan dan terus dicoba. Salah satu upaya yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan pengarahan dan pembelajaran akan pentingnya kelestarian hidup sejak dini lewat lingkungan sekolah, alangkah lebih baik jika pihak rumah pun ikut membantu. Sehingga pengajaranpun tersampaiakn secara maksimal.

3. Kepedulian terhadap Lingkungan Hidup
Peduli terhadap lingkungan hidup berarti peduli akan kelestariannya serta keseimbangannya. Banyak hal yang dapat dilakukakan sebagai wujud kepedulian kita terhadap lingkungan hidup, yaitu di antaranya dengan mengrurangi eksploitasi lingkungan tersebut, seperti tidak menebang hutan secara sembarangan, mengalihfusngikan tatanan lingkungan yang memiliki manfaat bagi keseimbangan alam. Rasa kepedulian ini bukanlah suatu hal yang mahal atau sulit dilakukan hal tersebut dapat dilakukan setiap hari di dalam kehidupan kiita dan dapat dilakukan dengan melakukan hal-hal kecil, sperti tidak membuang sampah sembaranga, membuang sampah arus selalu pada tempatnya. Selain itu, menanam pohon di pekarangan rumah sendiri, bisa pohon apa saja yang penting dapaat menambah kesejukan di bumi, khususnya di lingkungan tempat tinggal sendiri.

Bila diperhatikan keadaan lingkungan di sekitar kita telah memasuki tahapan yang sangat memprihatinkan, contohnya kadar polusi di kota-kota besar di seluruh Indonesia sungguh memprihatinkan, bahkan telah melewati batas maskimum yang telah ditetapkan oleh WHO, hal tersebut dilihat dari kadar udara kotor perkotaan dan kadar timbal di dalam darah masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di daerah perkotaan yang sekitar 40%-nya memiliki kadar timbal yang memprihatinkan. Belum lagi berbagai permasalahan lingkungan lainnya yang jelas-jelas merugikan manusia dan spesies lainnya. Melihat fenomena tersebut, maka perlu adanya kesadaran manusia dan kepedulian mereka akan keberlangsungan kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk dominan yang memiliki mandat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya masyarakat Indonesia sudah saatnya untuk berbenah diri dan mulai peduli terhadap lingkungan sekitar demi keberlangsungan hidup di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun