Mohon tunggu...
Dedi Setiawan
Dedi Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa yang baru lulus menggemari sepakbola, sejarah dan politik

Soy Nunca Fallar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Kaget Pak Menteri Makarim, di Gayo Lues Sinyal Internet Belum Tersebar Merata

13 Mei 2020   17:39 Diperbarui: 14 Mei 2020   05:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri pendidikan dan kebudayaan  Nadiem Anwar Makarim, merasakan kaget dan terheran-heran yang luar biasa ketika mengetahui ada beberapa daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik dan keterbatasan aliran sinyal Internet. Sehingga hal itu menjadi hambatan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diterapkan sejak pendemi Covid 19 melanda Republik ini. Ia pun mengaku mendapatkan banyak laporan tentang halangan yang dihadapi guru dan siswa.

Nah hal itulah yang sekarang selalu menjadi permasalahan di daerah Gayo Lues tepatnya di provinsi Aceh. Jika berkaca pada pendidikan berbasis teknologi, daerah ini selalu tertinggal sebab sinyal internet tidak tersebar secara merata mulai dari kecamatan hingga ke desa-desanya. Saya masih ingat pada saat menempuh pendidikan sekolah atas di Gayo Lues.

Ketika belajar mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) guru saya menyuruh membuat website, hanya saja yang diajarkan hanya tahap-tahap dan dasarnya saja. Adapaun pengapliksiannya tidak terealisasi karena terganjal Sinyal Internet.

Jika kita melihat di desa-desa yang ada ada di kabupaten Gayo Lues,kegiatan untuk  mencari Sinyal internet bukanlah kegiatan asing bagi penduduk disana. Kegiatan ini sudah menjadi hal biasa  untuk memudahkan segala urusan mereka mulai dari mengirim berkas kantor, menelpon sanak keluarga, menyelesaikan tugas sekolah dan baru-baru ini ada juga melakukan kuliah online disebakan adanyawabah covid 19.

Adapun cara mereka untuk mencari sinyal internet biasanya penduduk yang mendiami suatu desa yang tidak terpapar sinyal umumnya mencari satu titik tempat yang dimana tempat tersebut memiliki jangkauan sinyal, dan tempat tersebut pada umumnya berada di ketinggian yang berbukit. Disitulah beberapa penduduk melakukan segala aktifitasnya yang membutuhkan sinyal Internet.

Tidak jarang sinyal di daerah tersebut mengalami GSM alias geser sedikit mati, sebab penyebaran sinyal yang tidak merata memungkinkan kita harus tetap pada posisi dimana Handphone kita dengan kuat menerima sinyal, artinya jika kita berpindah tempat sedikit maka sinyal internet bakal hilang.

Mengapa ini bisa terjadi di Gayo Lues? Hal ini terjadi karena sinyal internet di sebagian kecamatan di Gayo Lues dalam penyebarannya tidaklah merata dikarenakan sebagian kecamatan tersebut belum memiliki tower sinyal yang dibangun. Adapun sumber sinyal di desa-desa yang ada di Gayo Lues tertumpu pada satu Tower yang dibangun dari kecamatan tetangga yang sudah terlebih dahulu dibangun sebuah tower sinyal. Kekuatan sinyal sangat tergantung akan situasi cuaca, apabila cuaca bagus maka kuatlah sinyal tersebut. Sebaliknya jika cuaca buruk seperti hujan, badai lalu diselingi dengan petir maka hilanglah sinyal tersebut.

Jika kita melihat mungkin sebagian dari kita akan mengerutkan dahi sambil terheran-heran seperti pak menteri Makarim, ternyata di Republik Indonesia yang sudah berumur 75 tahun yang sudah melewati beberapa zaman masih ada daerahnya yang belum teraliri sinyal internet. Bisa saja seperti di Gayo lues contohnya.

Jika kita merujuk umumnya pulau jawa sebagai contoh, sinyal internet sudah masuk ke daerah tersebut sekitar tahun 90 an sedangkan di Gayo Lues internet masuk dan digunakan secara luas pada tahun 2011. Tentunya hal ini masih menjadi barang baru bagi sebagian masyarakat Gayo Lues untuk menerapkan pendidikan berbasis online dan kebijakan pak Menteri Makarim saya rasa terlalu dipaksakan tanpa melihat perkembangan internet di daerah tertinggal.

Saran saya sebagai masyarakat yang mendiami daerah yang secara sinyal internet begitu tertinggal perlu dibangun tower-tower sinyal disetiap desa dan gandeng beberapa stakeholder yang mau terlibat untuk pembangunan proyek ini sehingga sinyal internet sebagai nyawa media pendidikan saat ini bisa teraliri secara merata.

Saya meyakini jika ini terealisasi otomatis sinyal internet bisa dinikamti oleh semua lapisan masyarakat dan segala urusan bisa diselesaikan secara cepat dan tepat sesuai dengan kewajiban di era poin 4.0. Dan pak makarim tidak lagi terheran-heran dan bisa tersenyum lebar melihat pendidikan bisa dinikamati oleh semua lapisan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun