Mohon tunggu...
Ombrill
Ombrill Mohon Tunggu... Jurnalis - Videografer - Content Creator - Book Writer

Book Writer - Video Blogger - Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

"Mata Najwa" dan Dwi Hartanto, Si Ilmuwan Pembohong Itu

9 Oktober 2017   14:51 Diperbarui: 15 Oktober 2017   10:29 13208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: style.tribunnews.com

Acara Mata Najwa sudah tak tayang lagi di Metro TV. Namun, dua hari ini, nama acara yang dipandu oleh Najwa Shihab menjadi bahan pembicaraan netizen. Betapa tidak, ternyata Mata Najwa pernah mewawancarai Dwi Hartanto. Hasil wawancara tersebut ditayangkan pada Rabu, 14 November 2016 di episode Mata Najwa Goes to Netherland.

Sebagaimana kita ketahui, Dwi Hartanto adalah sosok pria, yang belakangan diketahui sebagai ilmuwan pembohong. Pemuda ini mengaku telah mendulang segudang prestasi di bidang aeronautika. Pernah mengikuti kompetisi riset teknologi kedirgantaraan bergengsi di Jerman pada Juni 2017, di mana kompetisi ini diikuti oleh berbagai perusahaan antariksa dari negara maju, antara lain Eropa (ESA), Amerika Serikat (NASA), maupun Jerman (DLR).

Melihat segudang prestasi tersebut, tentu wajar jika banyak media, terutama di Indonesia, kagum atas prestasi pemuda yang digadang-dagang sebagai "The Next Habibie". Namun, sayang, Dwi ternyata pembohong. Kebohongannya sudah terkonfirmasi dengan pernyataannya melalui dokumen sebanyak lima lembar yang ditandatangani di atas materai.

Meski yang berkasus adalah Dwi, namun Mata Najwa jadi ikut terseret. Betapa tidak, acara ini dianggap "kecolongan" telah menampilkan seorang tamu yang ternyata adalah pembohong dan memalukan bangsa Indonesia. Kritik pun bertaburan di media sosial.

"WADUH! Ternyata Mata Najwa MetroTV Pernah Turut Mengangkat Ilmuwan "PALSU" Dwi Hartanto" - @maspiyuuu.

"Sekelas Najwa gagal memvalidasi berita..." - @wartapolitik

***

Mata Najwa bukanlah acara ecek-ecek. Bukan acara talkshow yang asal buat, tanpa metode riset maupun pre-interview yang mendalam. Meski pre-interview sudah dilakukan, Najwa --yang akrab disapa Nana--, tetap selalu mencari data lain. Tak heran, setiap syuting, ada pertanyaan-pertanyaan tak terduga yang ditujukan ke tamu.

Sebagai pembuktian Mata Najwa bukan program ecek-ecek bisa dilihat rentetan prestasinya. Mata Najwa pernah meraih Dompet Dhuafa Award 2011 sebagai "Program Talkshow Terbaik" dan beberapa kali masuk dalam nominasi, yakni di Asian Television Award 2010 dan tiga tahun berturut-turut (2010-2012) di Anugerah KPI. Pada awal Desember 2013, program ini berhasil meraih dua penghargaan sekaligus di hari yang bersamaan. Penghargaan pertama di ajang Kalbe Farma Award dan Anugerah KPI 2013. Di Penghargaan KPI 2013, episode yang terpilih adalah Penjara Istimewa. Terakhir, pada 2017, di Indonesia Choice Awards, Mata Najwa meraih prestasi TV Program of the Year.

Lalu kenapa Mata Najwa dianggap netizen "kecolongan" atau "gagal memvalidasi" narasumber?

Penulis mencoba memverifikasi mengenai hal tersebut pada mantan tim Mata Najwa. Bahwa tim riset Mata Najwa sudah mejalankan tugas sesuai dengan prosedur, yakni melakukan pre-interview dan riset ke KBRI Den Haag, Belanda. Tak cukup itu, tim riset juga mendapatkan rekomendasi sosok Dwi dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Melihat perjalanan riset itu, tentu tim Mata Najwa sudah melakukan prosedur. Namun, memang kebetulan apes. Ternyata, sosok yang menjadi tamu Mata Najwa adalah seorang pembohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun