Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Tua dan E-Rapor

6 Desember 2022   13:55 Diperbarui: 6 Desember 2022   14:09 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: idepng.tree.com

Kehadirannya selalu dirindukan. Ketika di kelas membuat siswa merasa nyaman. Di luar kelas sosoknya menjadi idola. Guru benar-benar bisa digugu dan ditiru. Itulah gambaran ideal sosok guru yang diharapkan.

Saat ini mungkin sudah tidak ada lagi guru yang menggunakan pendekatan catat buku sampai habis (CBSA). Guru tinggal masuk kelas, siswa disuruh mencatat, terus latihan dan dikumpulkan.

Menekuni profesi sebagai guru tidak semudah itu. Tugas guru tidak hanya mengajar tapi juga harus mengevaluasi, menganalisis hasil eveluasi hingga melakukan tindak lanjut.

Di akhir semester guru juga disibukkan dengan pengerjaan input nilai pada aplikasi e-rapor. Dengan demikian semua guru dituntut melek IT.

Namun kenyataannya, teknolgi yang seharusnya memudahkan kadang malah menghambat. Belum semua guru melek IT, terutama guru-guru tua. Ketika guru diminta input nilai pada aplikasi e-rapor terpaksa harus meminta bantuan orang lain. Terpaksa pekerjaan itu dilimpahkan pada operator sekolah.

Namun, yang menjadi masalah ketika batas waktu pembagian rapor sudah sangat mepet ternyata masih ada guru yang belum setor nilai kepada operator atau admin. Padahal pekerjaan input nilai cukup memakan waktu. Belum lagi ketika ada kendala pada proses pencetakan. Jumlah printer terbatas, printer ngadat, dan lain-lain.          

Untuk mengatasi hal tersebut kuncinya guru harus melaksanakan tahapan penilaian secara konsisten. Tahapan penilaian hasil belajar dimulai dengan merencanakan penilaian, menyusun instrumen, melaksanakan penilaian, mengolah, dan memanfaatkan, serta melaporkan hasil penilaian.

Namun kadang tahapan-tahapan itu tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Kadang ada guru yang menempuh jalan pintas karena tidak mau repot. Akibatnya ketika dituntut untuk segera menginput nilai di e-rapor serasa dikejar-kejar. Padahal e-raport merupakan muara dari proses penilaian yang dilakukan pada seluruh proses pada satuan pendidikan. E-rapor merupakan wujud pertanggunjawaban sekolah kepada orang tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun