Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Perlu Mengikuti Tantangan Menulis

28 November 2022   05:54 Diperbarui: 28 November 2022   08:18 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dakwatuna.com

Apakah Anda seorang guru? Apakah Anda enggan menulis karena alasan kesibukan? Jika jawabannya ya, buku berjudul, "SOS Sapa Ora Sibuk, Menulis dalam Kesibukan." layak Anda baca. Buku yang ditulis oleh Much. Khoiri, dosen dan penulis buku dari FBS Universitas Negeri Surabaya ini, sangat menginspirasi.

Saya percaya bahwa guru-guru saat ini memang super sibuk. Di samping harus melaksanakan tugas pokoknya mengajar di kelas, masih ditambah tugas-tugas administrasi lainnya. Apalagi bagi guru jenjang sekolah dasar, di samping sebagai guru kelas masih ditambah tugas lain karena umumnya sekolah tidak mempunyai tenaga administrasi. Dari mulai bendahara BOS, operator sekolah, aset barang, dan sebagainya. 

Namun buku  "SOS Sapa Ora Sibuk Menulis dalam Kesibukan" ini tidak hanya mengajak Anda belajar menulis, tetapi juga mengajak untuk praktik manajemen waktu yang baik. Sukses (dalam menulis) diawali dari rencana, usaha, dan disertai konsistensi yang tinggi.

Sebab, masalah utama yang dihadapi semua orang sehingga waktunya terbengkelai adalah karena kebiasaan menunda sesuatu. Penundaan merupakan tindakan tidak produktif yang berakibat masa depan menjadi berantakan. Puncaknya adalah kegagalan atau terhambatnya kesuksesan dalam segala hal.

Lantas, bagaimana seorang guru untuk memulai menulis? Cara yang paling mudah adalah dengan mengikuti tantangan menulis. Saat ini banyak sekali komunitas literasi yang mengadakan tantangan menulis di media sosial atau blog.

Ada tantangan menulis harian ada pula yang bulanan. Untuk tantangan menulis harian peserta ditantang menulis setiap hari tanpa henti setidaknya satu hari satu tulisan. Sedang yang bulanan peserta ditantang sedikitnya membuat satu tulisan setiap bulan pada tanggal tertentu yang sudah dipilih.

Mengapa guru perlu mengikuti tantangan menulis?. Sebab dengan mengikuti  'petualangan menulis' itu, akan mendapatkan banyak pengalaman. Berikut ini ada beberapa manfaat yang bisa dipetik apabila seseorang mengikuti tantangan menulis;

Pertama, mengasah kemampuan menulis. Umumnya orang paling mudah menutupi kemalasannya untuk menulis dengan alasan sibuk. Tantangan menulis menjadi motivasi untuk menyelesaikan (minimal) satu tulisan setiap hari. Dan setelah terbiasa, tak ada lagi kata malas. Menulis malah menjadi sebuah kebutuhan. Perlahan, kemampuan menulis akan semakin terasah.

Kedua, mengasah kemampuan mendapatkan ide. Semua guru pasti mempunyai banyak ide. Buka saja laptopnya mungkin di sana ada folder yang diberi nama 'Bank Ide'. Tetapi ketika mau ditulis, bisa saja ide-ide itu sudah tidak bisa dikembangkan karena sudah usang. Kebiasaan menulis akan membentuk karakter. Jika terbiasa berpikir menemukan ide baru, kita akan memiliki karakter yang berkembang terus mengikuti putaran sang waktu.

Ketiga, banyak membaca. Semakin banyak yang kita tulis, keinginan untuk membaca semakin bertambah. Sebab, ada keinginan untuk mencari pembanding tulisan kita. Bisa juga ketika menyelesaikan tantangan, keinginan untuk membaca semakin menggebu karena saat menulis sadar masih banyak yang belum kita ketahui. Semakin banyak belajar semakin merasa bodoh.

Keempat, mengatur waktu. Menulis tentu saja menyita waktu. Apalagi kita masih punya pekerjaan atau kegiatan lain. Yang menjadi berat ketika menulis dirasakan sebagai beban. Namun, di sinilah letak tantangan sesungguhnya, mengatur waktu. Kita akan dipusingkan memilah mana yang genting dan apa yang penting. Dan setiap orang punya pertimbangan masing-masing untuk menentukan pilihannya. Tetapi jika sudah terbiasa memilah, kita akan melakukan segalanya seperti air yang mengalir. Menulis bukan lagi mengisi waktu luang, tetapi meluangkan waktu untuk menulis.

Kelima, belajar pemasaran. Ada sebuah kebahagian bagi penulis apabila tulisannya dibaca banyak orang. Apalagi jika tulisan itu dibagikan orang lain, rasanya gembira sekali. Tetapi untuk mencapai ke tahap itu, langkah pertama setelah tulisan selesai adalah 'memasarkannya'. 

Memasarkan di sini maksudnya mengajak orang lain membacanya. Seperti perusahaan, kita juga perlu strategi pemasaran. Orang-orang akan lebih tertarik jika saat membagikan tulisan di media sosial, diikuti dengan kutipan-kutipan yang familiar. Atau tulisan dikaitkan dengan isu-isu aktual. Dan pelajaran terpenting dalam tahap ini ialah kita belajar memahami keinginan banyak orang.

Keenam, menabung tulisan. Secara tidak langsung dengan mengikuti tantangan menulis kita sudah menabung tulisan. Tulisan-tulisan dengan tema sama selanjutnya bisa dikumpulkan, dipoles, dan disusun menjadi sebuah buku.

Sebenarnya masih banyak manfaat yang bisa didapat dari mengikuti tantangan menulis ini, namun yang terpenting bagaimana Anda tetap menikmati kesibukan seperti biasa? Atau tetap mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus juga menunaikan kewajiban menulis? Percayalah, keputusan yang Anda ambil hari ini akan menentukan kesuksesan-kesuksesan selanjutnya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun