Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Guru Perlu Mengenal Jurnalistik

26 November 2022   05:27 Diperbarui: 26 November 2022   05:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : dakwatuna.com

Dalam mendapatkan informasi layak berita, wartawan mempunyai berbagai sumber berita, baik resmi maupun sumber tidak langsung sepanjang dibenarkan oleh ketentuan yang ada. Ketentuan tersebut diatur dalam Kode Etik Jurnalistik dan peraturan-peraturan pendukung lainnya.

Dalam mendapatkan informasi, wartawan melakukan wawancara dengan sumber-sumber berita maupun studi kepustakaan. Informasi tersebut kemudian diolah dan disusun sebagai rancangan berita. Disebut rancangan, karena naskah tersebut masih harus dikoreksi di meja redaksi.

Di tangan redaksi, berita-berita yang dikirim oleh reporter tidak semua diloloskan. Tetapi perlu diteliti dan dikoreksi seperlunya. Baru setelah redaksi menilai berita itu layak dimuat, selanjutnya diserahkan ke bagian percetakan surat kabar yang bersangkutan.

Itulah sekilas perjalanan sebuah informasi hingga tersaji di media cetak. Padahal untuk sampai dan bisa dinikmati oleh pembaca masih butuh proses distribusi yang panjang. Dalam proses ini ada distributor, agen, hingga loper yang akan mengantarkan surat kabar hingga sampai tangan pembacanya.

Namun proses produksi dan distrbusi media cetak yang panjang itu perlahan mulai sirna. Era kejayaan media cetak mulai tersisih dengan kemunculan media digital. Teknologi internet dengan berbagai platform media sosial telah menumbangkan sendi-sendi kejayaan media cetak. Satu per satu surat kabar atau majalah cetak hanya tinggal nama.

Di era media sosial saat ini semua informasi sudah ada dalam genggaman. Peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia bisa kita ketahui detik itu juga. Tidak perlu hitungan hari atau jam. Saat ini semua orang sudah terhubung dengan sumber-sumber informasi. Semua orang laksana kantor berita.

Namun, kemudahan untuk berbagi dan mengakses informasi kadang tidak dibarengi dengan kecerdasan dalam berliterasi. Orang dengan mudahnya membagikan informasi yang kebenarannya belum tervalidasi. Di sinilah perlunya kehadiran sosok guru yang mampu mendidik generasi bangsa agar melek literasi.

Guru masih dipandang sebagai manusia yang memiliki kelebihan, setidaknya sebagai panutan dan teladan di masyarakat. Ketika jagat maya dibanjiri informasi masyarakat bingung membedakan mana informasi valid dan mana pula informasi yang bohong (hoaks). 

Itulah sebabnya guru perlu mengenal jurnalistik karena melalui pendidikan diharapkan mampu menumbuhkan kearifan dan sikap bijak dalam bermedia. Harapan akhir, masyarakat mampu memilah dan memilih informasi, "Saring sebelum sharing"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun