Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Guru Penggerak Itu Keren?

5 November 2022   05:10 Diperbarui: 5 November 2022   05:44 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : koleksi penulis

Makna kata keren dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengandung pengertian: 1. Tambah gagah dan tangkas, 2. Galak, garang, lekas marah, 3. Lekas berlari cepat (tentang kuda), dan 4. Perlente (berpakaian bagus, berdandan rapi, dan sebagainya). Dari keempat makna tersebut tiga di antaranya mengandung pengertian positif atau baik kecuali makna kedua yang mengandung kesan negatif.

Dengan demikian secara umum kata "keren" ini bisa digunakan untuk menyatakan sesuatu yang baik. Maka ketika ada ungkapan "Guru Keren" tentu tidak akan dimaknai sebagai guru galak, guru garang, atau guru lekas marah. Meskipun dalam konteks tertentu bisa saja diartikan demikian.

Terlepas dari permasalahan tersebut, pada tulisan kali ini saya ingin mengulas kata "keren" dalam konteks pendidikan guru penggerak yang sedang saya ikuti. Mengapa guru penggerak itu keren? Begini penjelasannya:

Kata keren terdiri dari lima huruf yaitu K-E-R-E-N. Jika diuraikan merupakan akronim dari Kreatif, Ekspresif, Respek, Empati, dan Normatif. Kelima sifat ini harusnya melekat pada calon guru penggerak agar layak disebut sebagai guru keren. Berikut penjelasannya:

Pertama, Kreatif. Artinya memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Guru penggerak harus memiliki gagasan yang cerdas dan bernas yang berbeda dengan guru pada umumnya. Ia selalu mempunyai rencana yang matang untuk kemajuan. Ia akan selalu berpikir bagaimana cara memiliki banyak karya. Karya itu bisa berupa solusi dari permasalahan yang timbul ketika berinteraksi dengan siswanya. Karya tersebut merupakan bentuk inovasi dengan selalu mengutamakan keaslian (bukan hasil plagiat).

Kedua, Ekspresif. Guru penggerak yang ekpresif tentu akan disenangi anak didik karena ia selalu tepat menyampaikan gagasan dan mengungkapkan kasih sayangnya. Ekspresi guru akan selalu membekas di hati anak-anak. Apalagi anak-anak kelas rendah yang belum mampu berpikir abstrak. Mereka akan menyerap ekspresi total gurunya.

Ketiga, Respek. Guru yang dekat dengan anak didiknya akan selalu dihormati dan akan menjadi idola bagi mereka. Rasa kagum anak didik pada guru bisa menjadi senjata ampuh dalam pendekatan bimbingan maupun pembelajaran. Dengan demikian akan memudahkan tercapainya tujuan pebelajaran yang ingin dicapai.

Keempat, Empati. Guru yang simpati, selanjutnya memiliki empati. Empati merupakan proses kejiwaan guru hingga mampu larut dalam perasaan anak didik baik suka maupun duka. Guru yang memiliki empati, akan mudah dekat dan membangun komunikasi pada anak didiknya.

Kelima, Normatif. Sikap yang terakhir adalah normatif. Guru penggerak selalu bergerak dan menggerakkan sesuai garis kewajaran. Mengikuti kaidah atau aturan yang berlaku di sekelilingnya. Sikap ini selalu dikedepankan baik dalam ucapan maupun tingkah laku sehari-hari.

Mengapa guru penggerak itu keren? Tak lain karena Kreatif, Ekspresif, Respek, Empati dan Normatif. Itulah modal sesungguhnya untuk menjadi sosok guru penggerak. Salam dan Bahagia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun