Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penggembira Muktamar: Gembira dan Menggembirakan

19 September 2022   21:01 Diperbarui: 19 September 2022   21:04 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar dua bulan lagi Persyarikatan Muhammadiyah akan menggelar gawe akbar lima tahunan yang dikenal dengan nama muktamar. Muktamar ke-48 Muhammadiyah -- 'Aisyiyah tahun ini akan digelar di Surakarta, Jawa Tengah pada 18 -- 20 November 2022.

Kegiatan muktamar yang telah tertunda dua tahun ini tentu sudah ditunggu-tunggu oleh segenap warga dan simpatisan Muhammadiyah. Tak terkecuali, para penggembira muktamar yang akan hadir di lokasi muktamar juga sudah mulai mempersiapkan diri.

Siapakah penggembira muktamar itu? Penggembira muktamar adalah warga Muhammadiyah, simpatisan Muhammadiyah atau dengan kata lain kelompok atau umat Muhammadiyah kultural. Istilah ini hanya untuk membedakan dengan umat muhammadiyah struktural yang datang ke muktamar sebagai muktamirin (Peserta, Panitia, atau Pimpinan AUM).

Tidak dipungkiri bahwa sebagian dari penggembira itu tidak lain adalah aktivis Muhammadiyah di daerahnya dan duduk dalam struktur kepemimpinan Muhammadiyah. Namun kedatangannya ke lokasi muktamar tidak mengatasnamakan sebagai pimpinan. Ia hadir di arena muktamar sebagai warga Muhammadiyah.

Hebatnya mereka datang dari seluruh pelosok negeri. Bahkan ada pula yang sengaja datang dari luar negeri. Mereka rela merogoh kocek sendiri untuk bisa hadir di lokasi muktamar.

Hebatnya lagi ada yang mengaku sebagai warga Muhammadiyah hanya ketika ada gelaran muktamar. Setelah muktamar selesai mereka tidak terlihat lagi ketika ada acara-acara yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah di tempat tinggalnya.

Mungkin ini tidak hanya di daerah saya tetapi juga di daerah lain. Di tempat saya, berdasarkan data sementara dalam satu Cabang yang terdiri 9 Ranting hingga hari ini sudah terdaftar penggembira sekitar 30 bus. Bahkan jumlah pendaftar masih terus bertambah dan bertambah.   

Mungkin itu sebabnya mengapa mereka disebut dengan istilah "penggembira." Ya, karena memang mereka datang tak lain hanya untuk bergembira. Gembira dan menggembirakan.

Gembira untuk diri sendiri dan menggembirakan bagi orang lain. Gembira karena mereka bisa berwisata, berjumpa dengan jutaan orang, dan jika beruntung bisa menyaksikan gelar acara pembukaan secara langsung. Menggembirakan karena mereka membawa oleh-oleh berupa cerita atau pernak-pernik muktamar untuk keluarga, tetangga, atau karib kerabat.    

Akhirnya, selamat bermuktamar untuk para muktamirin, dan selamat bergembira untuk para penggembira. Selamat dan Sukses Muktamar Muhammadiyah -- 'Aisyiyah ke-48, Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta.

Penulis

Sekretaris PCM Wanayasa, Banjarnegara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun