Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Itu Tidak Hanya di Sekolah

8 Agustus 2020   11:54 Diperbarui: 8 Agustus 2020   12:46 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu ketika dalam keadaan normal, sebagian orang beranggapan bahwa belajar itu identik dengan bersekolah. Kini ketika situasi pandemi belum juga usai, mereka harus mengubah pandangan tersebut. Belajar itu tidak hanya di sekolah.

Hakikat dan tujuan dari pembanguan pendidikan adalah memperluas kesempatan belajar masyarakat untuk hidup merdeka, mandiri, bertanggung jawab, sehat, dan produktif. Maka, untuk mencapai tujuan tersebut baik pendidik maupun peserta didik harus mengubah konsep belajar sesuai kondisi nyata saat ini.

Pendidik harus bisa memilih model pembelajaran dengan memberikan kemerdekaan belajar peserta didik di mana pun berada dengan metode apa saja. Peserta didik juga bisa belajar dari bergaul dengan keluarga, teman, dan peristiwa yang dialaminya.

Dari kegiatan itu peserta didik bisa belajar banyak hal karena mengalami sendiri sehingga bisa merekam dan menceritakan kembali baik secara lisan atau tertulis.

Berkaitan dengan itu, Dindikpora Banjarnegara menerapkan Kurikulum membantu orang tua. Kurikulum ini digagas sebagai solusi belajar dari rumah dalam situasi pandemi. Dengan harapan anak tetap belajar tetapi hubungan emosional dengan keluarga juga tetap terjalin baik.

Dengan kurikulum membantu orang tua peserta didik dapat belajar lintas materi, lintas batas tempat, dan waktu. Guru pun memberi kelonggaran waktu dan keleluasaan peserta didik menggali materi belajar yang ada dalam kehidupan nyata. Seperti mencuci pakaian, menjemur pakaian, merapikan pakaian, dan sebagainya. Jadi anak bukan belajar hal-hal abstrak seperti yang dipelajari saat di sekolah.

Setelah dua pekan kurikulum ini dipraktikkan ada hal-hal yang di luar dugaan. Contohnya ada anak yang selama ini cuek dengan pekerjaan orang tua ternyata sekarang mau membantu pekerjaan itu. Yang luar biasa mereka membantu dengan gembira. Bahkan ada yang membantu menjemur pakaian sambil joged diiringi alunan musik.

Sementara itu, menurut Boniyah orang tua dari peserta didik bernama Putra menuturkan anaknya yang terkenal bandel ternyata ketika ada tugas dari sekolah untuk mencuci mau juga. "Biasanya, boro-boro mencuci, pulang sekolah tas dan pakaian dilempar begitu saja." kata Bu Boniyah.

Hal yang sama dikatakan oleh Bu Nunung, ibu muda orang tua dari Ufan. Diakui bahwa anaknya memang manja karena sejak kecil tinggal bersama Embah. Jangankan membantu pekerjaan orang tua, untuk urusan pribadi seperti mandi saja kadang ogah.

Tetapi sejak ada tugas dari sekolah untuk membantu pekerjaan orang tua ternyata mau juga. Awalnya ogah-ogahan tetapi lama-kelamaan menikmatinya juga. Hal itu bisa dilihat dari video yang dikirim lewat WA kepada gurunya.

Demikian beberapa testimoni dari orang tua setelah dua pekan mendampingi anaknya belajar dengan model kurikulum membantu orang tua. Bagi orang tua kegiatan ini sebenarnya menjadi tambah repot. Alih-alih membantu orang tua yang terjadi malah sebagai arena permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun