Mohon tunggu...
Oman Salman
Oman Salman Mohon Tunggu... Guru - Guru SD. Surel: salmannewbaru@gmail.com

Sedang belajar memahami anak dan ibunya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tentang Waktu

13 Mei 2019   16:37 Diperbarui: 13 Mei 2019   16:43 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: tatajiwa.com

Dalam sebuah peribahasa kita mengenal The Time Is Money, waktu bagaikan uang; dan dalam peribahasa lainnya kita mengenal The Time Is Sword, waktu bagaikan pedang. Keduanya sama-sama menempatkan waktu sebagai sesuatu yang sangat penting. Waktu patut dihargai dengan sebaiknya dengan cara memanfaatkan waktu dengan kegiatan-kegiatan positif, produktif dan bernilai guna

Meskipun terdapat kesamaan dalam menempatkan waktu sebagai sesuatu yang sangat berharga, namun kedua istilah tersebut memiliki perbedaan cara pandang (world view) yang sangat mendasar. Tulisan ini bukan untuk mempertentangkan kedua peribahasa di atas, namun untuk melihat sejauh mana konsekuensi dari kedua istilah di atas.

Pertama, The time is money, waktu bagaikan uang. Dalam konsep ini waktu begitu berharganya sehingga ia diibaratkan sebagai uang. Kita ketahui uang adalah salah satu barang yang sangat berharga dan dicari umat manusia setiap waktu. Kita bekerja setiap hari, setiap waktu, salah satunya karena didasarkan rasa kebutuhan terhadap uang. Bahkan, ekstrimnya, ada orang sampai rela mati membela uang. Namun, betulkah uang sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini?

Filosofi waktu adalah uang sekilas menunjukkan sisi materialistis dimana konsekuensinya adalah jika kita tak menghargai waktu, maka kita akan kehilangan uang. Ada kesan bahwa kita harus sedemikian rupa menghargai waktu karena di sana ada uang-uang yang harus menjadi target pencapaian kita. Jadi, kata uang menjadi tolak ukur utama sejauh mana kita menghargai waktu.

Kedua, The time is sword, waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memotongnya (waktu), maka waktu yang akan memotongmu. Waktu begitu berharganya sehingga kita jangan sampai menyia-nyiakannya. Waktu tak dapat diputar, tak dapat mundur ke belakang. Sekali kita lalai, maka waktu tak kembali. Kesempatan kita untuk berbuat sesuatu akan dipotong oleh pedang waktu.

Dalam konsep ini tak ada objek sebagaimana uang dalam konsep yang pertama. Artinya, konsep "waktu adalah pedang" lebih luas jangkauannya, tak terbatas pada uang. Jadi, jika kita menyia-nyiakan waktu, kerugian kita adalah segalanya, bukan sekadar kehilangan kesempatan mendapatkan uang yang banyak. 

Kedua konsep di atas sama baiknya dan sama pentingnya. Keduanya mengingatkan kita akan pentingnya menghargai waktu. Namun, terkadang kita terjebak dengan konsep uang yang menjadi tujuan utama kita berbuat sesuatu. Padahal, ada yang lebih penting dari uang. Misalnya nilai-nilai persahabatan, nilai-nilai kejujuran , dan lain-lain.

Mungkin, para pejabat negeri ini yang sudah terjerat pada kasus korupsi, suap dan sejenisnya yang merugikan uang negara, karena mereka terlalu fokus pada perhitungan uang dan uang. Mereka lupa pada integritas dan kewajiban mereka sebagai pejabat rakyat yang telah diamanati untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat. Jika waktu dapat diputar, mungkin para pejabat kita yang kini terjerat kasus korupsi, akan memilih untuk dapat kembali ke belakang dan berbuat yang terbaik bagi negeri ini. Namun sayang, pedang waktu telah memotong kesempatan dan amanah yang telah dimandatkan rakyat. Siapa bisa melawan waktu?

Waktu begitu tajam, ia dapat memotong siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Semoga kita senantiasa dapat menghargai waktu dan membuat potongan-potongan perbuatan yang terbaik bagi kita dan sesama. khususnya, para pejabat kita yang sekarang sedang mendapat mandat dari rakyat, tak lagi hanya memikirkan "waktu adalah uang", melainkan "waktu bagaikan pedang". Jangan sampai mandat rakyat disia-siakan hanya untuk memperkaya sendiri dan golongan. Cukup sudah kawan-kawan Anda yang kini "mesantren" di sel KPK. Anda jangan sampai ikut-ikutan mereka. Anda harus ingat, waktu bagaikan pedang yang dapat memotong Anda kapan saja dan dimana saja ketika Anda lalai pada kewajiban Anda sebagai pemegang amanah rakyat. Berikan yang terbaik bagi rakyat selagi Anda mendapat kepercayaan dari mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun