Mohon tunggu...
Haryo Aji Nugroho
Haryo Aji Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Dunia berubah oleh pikiran tak biasa

Laki2

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Ngantropologi Menyejarah

10 Oktober 2019   13:40 Diperbarui: 10 Oktober 2019   13:40 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membuat historiografi jangan dibayangkan seperti beli makanan di rumah makan, kita duduk-pilih menu-tunggu sejenak lalu menu tersedia sesuai pesanan di meja tinggal dinikmati.

Menulis historiografi harus dibayangkan seperti belanja di pasar tradisional. Kita tidak temukan sayur asem2 yang siap dilahap, melainkan mencari bumbu rempah  yang cocok/ yang bisa jadi bahan (heuristik).

Lalu anda harus memilih di antara bumbu rempah yang baik tidak busuk, jamuran, pilih sayur yang tidak layu yang fresh, terasi atau petis itu dilihat mata sama tapi dicium beda, sama2 kecap cair tapi satu kecap asin yang satu kecap ikan cocok  pakai yang mana, kluwak bentuk sama tapi bila digoyang ada yang bersuara ada tidak buat pilih yang tua (kritik).

Setelah itu anda harus (mencoba-coba/akrobat/try and error) berusaha menyambungkan mengaitkan semua potongan fakta peristiwa semasa (sumber) biar membentuk sebuah cerita. Seperti anda meracik, menyatukan, mengolah, mematangkan bumbu2 kuliner (interpretasi).

Anda mungkin juga perlu melibatkan versi2 menu serupa yang pernah dibuat orang, gaya masakan orang (lihat tinjauan pustaka). Anda mungkin perlu meniru/ menggunakan tips2 racikan asin asem gaya Sunda, Padang, atau Papua (teori).

Foto2 di atas hanya satu dari sekian banyak sumber yang anda butuhkan dan harus dicari. Selebihnya berburulah. Hari ini sumber bukan cuma disimoan oleh KTLV, Univ Laeden, British Cauncil, Perpusnas, lembaga2 besar, melainkan berserakan juga di dunia maya. Ikutlah group foto2 tua atau arsip lama di facebook.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun