Mohon tunggu...
Olivyanti Gema
Olivyanti Gema Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pola Asuh Permisif terhadap Perkembangan Anak

22 Januari 2021   11:15 Diperbarui: 22 Januari 2021   11:17 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga, terutama orangtua diharapkan mampu memberikan contoh kepada anak-anaknya dan juga mengasuh anak agar anak dapat mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan anak seusia nya. Lingkungan pertama yang dikenal oleh anak akan ada didalam sebuah keluaga, maka  orangtua harus beperan dalam membimbing dan mengarahkan anak menuju jalan yang lebih baik. Dalam hal ini keluarga dijadikan sebagai pondasi dalam pembentukan nilai-nilai karakter anak, tingkah laku, maupun moral anak. Perkembangan perilaku maupun karakter anak dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satu nya yaitu pola asuh yang diberikan oleh orangtua. Pola asuh merupakan sebuah interaksi antara anak dan orang tua selama anak dalam pengasuhan. Pada proses pengasuhan tersebut, selain bagaimana orang tua memperlakukan anak, juga tentang cara orang tua dalam mendidik, membimbing, menanamkan disiplin, dan melindungi anak (Susanto (2015:26) dalam Kholifah 2018). Dengan Pentingnya untuk memperhatikan pola asuh pada anak akan memiliki dampak yang sangat besar bagi perkembangan anak. Seperti yang sudah kita ketauhi bahwa pola asuh yang diterapkan pada lingkungan keluarga itu sangat beragam. Menurut Hurlock (1990) pola asuh orang tua dibedakan menjadi tiga yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permissif dan pola asuh demokratis.  Yang akan saya bahas saat ini adalah pola asuh permisif. Pola asuh permisif yaitu pola asuh yang menerapkan kebebasan. Dalam pola asuh ini anak berhak menentukan apa yang akan ia lakukan dan orang tua memberikan fasilitas sesuai kemauan anak. 

 Berdasarkan Literature review yang saya lakukan dengan awalan mencari jurnal terkait tema yang akan direview yaitu terkait pola asuh permisif. Pencarian jurnal dilakukan melalui google schoolar dengan kata kunci "permissive parenting"  atau pola asuh permisif. Pada saat pencarian literature ditemukan 2 jurnal internasional dan 5 jurnal nasional Indonesia. Semua pencarian ditemukan penelitian dengan setting tempat di berbagai kota di Indonesia sesuai dengan tujuan penulisan yaitu mengetahui permasalahan mengenai pola asuh permisif. Jurnal yang diperoleh dari Jurnal PAUD Agapedia, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, Jurnal STIKES A.Yani Cimahi, Jurnal Keperawatan Soedirman, Jurnal Child Fam Stud, Jurnal PGPAUD Tadulako dan Journal of Family Issues.  Pencarian jurnal dimulai dari tanggal 10 Desember hingga 14 Desember 2020 untuk mengidentifikasi jurnal dengan inklusi yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2010-2020) dan dapat diunduh dalam versi lengkap. Ketujuh artikel penelitian di atas menggunakan instrumen pengaruh pola asuh permisif sebagai salah satu variabel yang diteliti. Cara mengukur dari ketiga penelitian hampir serupa, dengan menggunakan kuesioner maupun angket, namun dengan landasan teori yang berbeda beda. Walaupun begitu, penelitian-penelitian tersebut mengukur hal yang sama, yaitu pengaruh pola asuh permisif. Orang tua maka akan menentukan dan melakukan pola asuh terhadap anak. Pola asuh yang dilakukan oleh setiap orang tua mempunyai perbedan dan pengasuhan anak perlu disesuaikan dengan perkembangan anak. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh yang dilakukan dalam setiap keluarga Pendidikan orang tua, pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan akan mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuhan. Dalam mengasuh anaknya, mereka menjadi lebih siap karena memiliki pemahaman yang luas, sedangkan orangtua yang memiliki latar belakang pendidikan terbatas memiliki pengetahuan dan pengertian yang terbatas mengenai kebutuhan dan perkembangan anak sehingga kurang menunjukkan pengertian dan cenderung akan memperlakukan anaknya sengan ketat dan otoriter. 

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pola asuh permisif, pola asuh yang menekankan asuhanya serba membolehkan dengan menunjukan kasih sayang yang berlebihan dan disiplin, serta rendah kepada anak sehingga kekuatan orang tua diperoleh dari anak. mengutamakan perasaan anak, bukan prilakunya, terlalu percaya, bahwa anak dapat mengatur diri dan menjalankan hidupnya.jika pola asuh yang diterapkan oleh orang tua itu positif maka dampak yang muncul pada anak pun akan positif, akan tetapi sebaliknya jika pola asuh yang diterapkan negatif maka dampak pada perkembangan emosional anak pun akan negatif. Pada dasarnya setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi yang terbaik dari anak-anak lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun