Mohon tunggu...
Olivia Dian Kristanti
Olivia Dian Kristanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Desain Interior, Universitas Kristen Petra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gereja Santo Yoseph Denpasar: Implementasi Sentuhan Kearifan Budaya Lokal Bali

14 April 2022   06:09 Diperbarui: 14 April 2022   06:25 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Dalam Gereja Santo Yoseph (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mungkin bagi umat Kristen Katolik tidak asing dengan bangunan gereja. Yup, Gereja merupakan tempat atau bangunan yang fungsinya digunakan untuk melaksanakan ibadah dengan memunculkan ciri khas tersendiri dalam segi desain bangunan (penerapan-penerapan simbol melalui bentuk arsitektur maupun interior) juga kaitannya dengan penyampaian agama. 

Mau tahu Gereja apa? yaitu Gereja Katolik Santo Yoseph Denpasar yang lokasi bangunannya strategis banget loh berada di lingkup Kota Denpasar nih. Gereja Katolik Paroki Santo Denpasar sendiri menjadi bangunan religi permanen dengan memunculkan budaya lingkungan alam, tradisi, kearifan lokal setempat.

Selain itu, kolaborasi Bruder Ignatius De Vriese, SVD sebagai arsitek dari Gereja St. Yoseph yang bekerjasama dengan ahli arsitektur tradisional Bali Ida Bagus Tugur juga dengan seniman lokal Bali yang membuat ornamen atau simbol Kristiani dengan arti kepercayaan yang berbeda-beda menjadi salah satu hasil gereja dengan konsep yang menarik nih, terlihat dari karakter, wujud fisik bangunan gereja yang menunjukkan ciri budaya setempat. mau tahu apa saja keunikan atau kearifan lokal yang terkandung dalam bangunan gereja  ini? 

Yuk simak berikut tentang sejarah/bangunan/simbol/ornamen seputar Gereja St. Yoseph Denpasar.

1. Bentuk bangunan dari gudang lumbung padi menjadi Gereja Katolik permanen

Lumbung Padi (Sumber: Buku Pesona Inkulturasi Implementasi Arsitektur Tradisional Bali Bangunan Gereja Paroki St. Yoseph Denpasar)
Lumbung Padi (Sumber: Buku Pesona Inkulturasi Implementasi Arsitektur Tradisional Bali Bangunan Gereja Paroki St. Yoseph Denpasar)

Gereja Permanen (Sumber:Buku Pesona Inkulturasi Implementasi Arsitektur Tradisional Bali Bangunan Gereja Paroki St. Yoseph Denpasar)
Gereja Permanen (Sumber:Buku Pesona Inkulturasi Implementasi Arsitektur Tradisional Bali Bangunan Gereja Paroki St. Yoseph Denpasar)

Mungkin bagi umat Kristen Katolik tidak asing dengan bangunan gereja. Yup, Gereja merupakan tempat atau bangunan yang fungsinya digunakan untuk melaksanakan ibadah dengan memunculkan ciri khas tersendiri dalam segi desain bangunan (penerapan-penerapan simbol melalui bentuk arsitektur maupun interior) juga kaitannya dengan penyampaian agama. 

Mau tahu Gereja apa? yaitu Gereja Katolik Santo Yoseph Denpasar yang lokasi bangunannya strategis banget loh berada di lingkup Kota Denpasar nih. Gereja Katolik Paroki Santo Denpasar sendiri menjadi bangunan religi permanen dengan memunculkan budaya lingkungan alam, tradisi, kearifan lokal setempat.

Selain itu, kolaborasi Bruder Ignatius De Vriese, SVD sebagai arsitek dari Gereja St. Yoseph yang bekerjasama dengan ahli arsitektur tradisional Bali Ida Bagus Tugur juga dengan seniman lokal Bali yang membuat ornamen atau simbol Kristiani dengan arti kepercayaan yang berbeda-beda menjadi salah satu hasil gereja dengan konsep yang menarik nih, terlihat dari karakter, wujud fisik bangunan gereja yang menunjukkan ciri budaya setempat. mau tahu apa saja keunikan atau kearifan lokal yang terkandung dalam bangunan gereja  ini?

Yuk simak berikut tentang sejarah/bangunan/simbol/ornamen seputar Gereja St. Yoseph Denpasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun