Pernah ngerasa bingung mau mulai berkarya dari mana? Atau ngerasa minder karena karya orang lain keliatannya jauh lebih keren? Tenang, kamu nggak sendirian. Yuk, coba lihat dari sisi lain lewat cerita satu perempuan keren ini. Siapa tahu bisa jadi semangat baru buat kita. Dan kali aja bisa membuka pikiran kita agar lebih luas.
Ini dia, Semy. katanya, "keterbatasan bukan penghalang buat berkarya" dan itu bukan cuma kata-kata doang, tapi beneran ia buktiin sendiri lewat perjalanan hidupnya. Apalagi kalau udah denger motto hidup nya, isinya udah pasti bermakna banget deh. Nah ini dia motto dari semy "Belajar Untuk Mengajar, Berkarya Untuk Menghasilkan". Katanya, arti dari motto ini adalah bagaimana ketika kita belajar sesuatu, mempelajari banyak hal, dan ilmu apapun itu selagi positif dan bermanfaat, maka belajarlah dengan baik, ketika kita sudah mempelajarinya, selanjutnya bagaimana ilmu itu bisa kita bagi ke orang lain, mengajarkan ilmu yang telah kita dapat untuk diberikan kepada orang lain. Berkaryalah selagi kita mampu, selagi bisa diusahakan, dan tak lupa bagaimana karya-karya kita itu bisa menjadi penghasilan untuk kehidupan kita. Menarik sekali ya motto hidup semy!
 Semy bukan berasal dari latar belakang kehidupan yang serba cukup. Sejak kecil, ia tahu betapa mahalnya akses pendidikan yg berkualitas dan betapa terbatasnya ruang bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas. Ia percaya bahwa setiap anak memiliki potensi, hanya saja tidak semua diberi kesempatan untuk menemukannya.
"Banyak anak yang merasa kecil karena tak punya ruang untuk jadi besar," Semy suatu waktu. Kalimat itu menjadi landasan utama ia membangun Semsmart. Bukan sekadar tempat belajar, melainkan rumah kedua bagi mereka yang butuh tempat untuk bertumbuh dan sarana untuk membuka potensi di dalam diri yang sebelumnya sempat terpendam.
"Awalnya Cuma iseng buat Sketsa wajah Temen, eh alhamdulillah ternyata rezeki ku bermula dari sini"
Jadi ceritanya, waktu masih kuliah di FKIP Bahasa Indonesia UMRAH Tanjungpinang, Semy punya hobi menggambar atau melukis sketsa wajah temen-temennya. Awalnya cuma buat kado-kado iseng aja, tapi ternyata banyak yang suka dan mulai pesen deh. Ada yang sampai dari Bandung, Malang, Jakarta, bahkan luar negeri kayak Singapura. Semy pun  pernah membuat lukisan sketsa wajah Rektor, di kampus semy pada saat itu. Lukisan itu diterima baik dan menjadi apresiasi terbesar buat semy pada saat itu. Semy sempat masuk koran, masuk TV, bahkan masuk majalah karena kisahnya yang begitu menarik. Dulu, satu sketsa ia  jual mulai dari Rp25 ribu. Dari situ semy nabung buat biaya kuliah dan hidup sendiri jauh dari orangtua. Keren banget kan? Jiwa-jiwa bisnis semy sebenarnya sudah ada sejak semy masih kecil, di antaranya menjual rajutan boneka buatan Semy sendiri, dan masih banyak yang lainnya. Keren banget deh pokoknya!
Setelah lulus kuliah, Semy balik ke kampung halamannya di Kawal, Bintan. Bukan buat leha-leha, tapi bawa mimpi dan niat baik. Di sana semy melihat banyak anak-anak yang suka gambar tapi nggak punya tempat buat belajar atau dikasih bimbingan yang tepat. Akhirnya, ia mulai ngajarin anak-anak gambar dan mewarnai GRATIS. Iya, gratis. Karena ia ngerti banget kondisi ekonomi keluarga di sana nggak memungkinkan buat bayar kursus menggambar dan mewarnai. Orangtuanya cuma diminta beli alat gambar sendiri. Kalau nggak bisa, cukup titip uang ke semy, lalu ia yang membeli alat gambar itu. Awalnya cuma 10 anak yang ikut. Tapi sekarang? Udah belasan bahkan puluhan anak yang rutin, datang belajar di tempat yang akhirnya semy namain "Semsmart Rumah Kreatif".
Saat ini, Semsmart nggak cuma tempat belajar gambar, mewarnai dan juga kaligrafi. Namun, kini sudah berkembang jadi CV (perusahaan resmi), yang punya tiga bidang yaitu edukasi, jasa, dan produksi seni. Di bidang produksi, mereka memproduksi hampers dan hadiah berupa lukisan wajah, tulisan nama yang cantik dengan model hand lettering, bouquet dengan berbagai macam jenisnya, lukisan digital, gantungan kunci, kaligrafi mini maupun yang besar, dan masih banyak lagi. Di bidang edukasi, CV Semsmart Rumah kreatif ini, membuka layanan bimbingan belajar (bimbel) dan kelas privat untuk anak-anak dari TK hingga SMP. Tersedia juga kelas mewarnai, menggambar, dan kaligrafi. Anak-anak yang belajar di Semsmart, mendapatkan pengajaran yang baik dari guru-guru yang tentu juga berkualitas. Nah di Semsmart ini sendiri, ada sebuah Komunitas kecil yang kemudian dinamakan "Semsmart Community".
Karena aku pribadi, pernah bergabung dari komunitas ini, yaitu pada saat aku masih duduk dibangku SMP, yang mana di dalam komunitas ini, anggota nya mulai dari usia 16 tahun ke atas, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang menjadi anggota di komunitas ini. Komunitas ini dibuat bukan hanya untuk pemuda pemudi yang sudah mempunyai bakat menggambar, tapi justru komunitas ini ada untuk siapapun yang ingin belajar bersama, mengembangkan kemampuannya bersama-sama. Meski sempat mengalami pengurangan anggota, Semsmart Community masih sangat aktif berjalan sampai saat ini. Kegiatan nya banyak sekali, setiap 1 minggu sekali seluruh anggota berkumpul untuk mengasah skill menggambar dan belajar bersama entah itu kumpulnya di Semsmart, seringkali juga di cafe agar lebih santai, atau mungkin di taman-taman terbuka. Komunitas ini juga seringkali mengadakan pameran karya di tempat umum, mengadakan perlombaan menggambar dan mewarnai untuk anak-anak yang ingin mengikutinya. Komunitas ini juga sudah seperti keluarga kecil di Semsmart, setiap tahunnya pasti ada berbuka bersama, lebaran keliling ke rumah setiap anggota komunitas ini, berbagi pengalaman bersama, dan seringkali mengadakan kegiatan yang langsung turun ke masyarakat. Harmonis sekali ya Komunitas ini!