Hari gini, Engga Mudik? Sayang dong.Â
Ketika tanggal dikalender mulai mendekati hari lebaran, stasiun-stasiun, terminal, dan bandara jadi mendadak penuh oleh para perantau yang rindu pulang. Mengapa manusia selalu ingin pulang? Mungkin karena di sanalah akar kehidupan mereka bersemi. Mudik bukan sekadar perjalanan, tetapi juga cara kita kembali menemukan diri kita yang sebenarnya. Mudik juga akan selalu menjadi hal yang paling menyenangkan bagi semua orang. Kali ini,Â
Saya sebagai penulis akan memberikan sepenggal cerita Mudik saya, penasaran engga nij sama keseruan dari cerita saya, simak sama-sama yuk!Â
Sebelum MudikÂ
Beberapa hari sebelum liburan perkuliahan tiba, dosen memberikan informasi terkait liburan selama menjelang Hari raya. 1 kelas gembira mendengar kabar baik itu. Pada saat itu saya bertanya kepada teman-teman saya apakah liburan ini pulang kerumah atau tidak, dan banyak dari teman-teman saya yang pulang ke rumahnya. Namun ada juga beberapa yang tidak pulang ke rumahnya karena waktu liburan yang tidak begitu lama, dan juga karena jarak ke rumahnya juga sangat jauh jadi nanggung jika harus pulang ke rumah. Karena saya asli dari Kepulauan Riau, tentu sangat Nanggung kalau saya pulang ke sana. Selain harga tiketnya yang lumayan menguras dompet, juga karena waktu liburan yang tidak lama. Waktu liburan pun tiba, beberapa teman-teman saya yang rumahnya tidak di luar tanah Jawa, sudah kembali ke rumahnya begitu pun yang lainnya. Ada juga yang sudah memesan tiket di jauh-jauh hari, karena pasti banyak sekali orang-orang yang mudik di tahun ini. Setelah beberapa hari liburan tiba, ada beberapa teman-teman saya yang masih berada di jogja. Di antaranya ada Anis, Zulfa dan juga Syafi'i. Pertama sekali saya bertanya kepada Zulfa, dan ternyata ia bilang nanti pulang ke rumahnya, karena lokasi rumahnya juga 1 jam-an saja dari Kosnya. Kedua, saya bertanya kepada anis, ia pun sama pulang ke rumahnya juga. Di hari jumat (21/03) anis berangkat naik pesawat dan di hari minggu pagi (23/03) Zulfa berangkat naik bus ke rumahnya.Â
Awalnya saya sempat bimbang harus kemana liburan menjelang lebaran ini, sempat buat rencana untuk ikut ke rumahnya zulfa dan sudah sempat bilang ke orangtua nya juga, namun 1 hari sebelum tanggal 23 maret, keluarga dari rumah video call saya, dan ibu saya menyuruh saya untuk pulang ke rumah saudara saya yang ada di Jakarta. Lalu setelah itu saya memberitahu ke Zulfa, kalau saya tidak jadi ikut ke rumahnya. Alhamdulillah Zulfa dan keluarga nya juga mengerti keadaan saya.Â
Seminggu sebelum tanggal 23 maret, saya mendapat sedikit ujian, sempat sakit demam beberapa hari, sudah minum obat tapi tetap demamnya naik turun. Di hari Sabtu (22/03) saya chat ke kakak saya di kepulauan Riau, berbincang terkait tiket saya menuju Jakarta. Sebelum itu saya sempat mengobrol dengan teman kelas saya yang bernama Muhammad Syafi'i Hadzami, kerap di sapa Syafi'i. Ia berasal dari Jakarta Selatan dan ia juga pulang ke rumah di liburan kali ini. Saya berbincang-bincang dengannya bagaimana nanti alur perjalanan sampai ke Jakarta, dan saya kepikiran untuk bareng saja Karena satu Arah, jadi sekalian. Setelah itu Saya menanyakan hal ini ke kakak saya, dan kakak saya bilang tidak apa, malah bagus jadi ada temennya selama di perjalanan. Setelah itu saya chat Syafi'i teman saya ini, saya konfirmasi ke dia kalau saya pulang bareng sama dia. Setelah itu Saya lanjut selesaikan pemesanan tiket.
Besok paginya di hari Minggu (23/03) saya mengabari sakit saya ini ke kakak saya, kakak saya juga meminta saya untuk berobat ke IGD saja. Karena saya juga berpikiran takutnya nanti di kereta, sakit saya semakin memburuk, jadi saya chat temen saya Syafi'i, minta tolong untuk mengantarkan saya berobat ke IGD, setelah selesai berobat dan sudah diberikan obat sama dokternya. Kami lanjut ke Pamela untuk berbelanja barang kebutuhan, dan juga cemilan untuk di kereta nantinya. Setelah selesai semua, kami kembali ke kos masing-masing untuk prepare baju dan juga barang-barang yang akan di bawa. Sesampainya saya di kos, saya beristirahat sebentar, lanjut membereskan kamar saya dan juga halaman kos saya. Setelah itu saya prepare packing baju- baju Dan barang-barang lainnya.Â
Saat Nya Mudik!Â
Tepat pada  Minggu Sore(23/03) menjelang magrib, saya dan teman saya Syafi'i, menuju stasiun Lempuyangan, karena waktunya mepet dengan waktu berbuka puasa, kebetulan saya sedang tidak berpuasa, tapi Syafi'i berpuasa. Jadi ia berbuka puasa dahulu di seberang stasiun di sebuah tempat makan. Saya juga ikut makan karena nanti di kereta cukup lama, jadi saya sekalian makan malam di situ.Â