Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ketika Sampai di Sini

28 Mei 2012   00:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:42 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurangnya lahan untuk bermain karena padatnya kawasan pemukiman di tempat tinggal mereka, tak menghapus kerinduan anak-anak di kampung Peneleh, Surabaya untuk bermain menikmati senja. Mereka terpaksa memanfaatkan sedikit lahan yang lapang di dalam kompleks pemakaman tua sebagai lapangan hijau tempat menyepak bola. Sebagian tampak bermain petak umpet diantara nisan dan puing kuburan, berbagi tempat lahan bermain dengan kambing-kambing yang turut berjemur dan memamah biak di situ.

[caption id="attachment_191030" align="aligncenter" width="450" caption="Lahan kuburan adalah lapangan hijau kami (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"][/caption] Di sela riuh rendah suara anak-anak mengejar si bundar, tampak pula sepasang muda-muda asik memadu kasih. Mereka bergandengan tangan, berjalan beriringan di antara puing-puing makam. Tak jarang tangan si pemuda usil menggoda kekasihnya yang membuat sang kekasih merajuk sebel lalu mengejar sang pemuda. Dari jauh saya tersenyum memperhatikan tingkah laku mereka serasa nonton film India, lagi senang menari, saat sedih berjoget, kala berseteru malah berkejaran meliuk-liukkan badan diantara tiang apa saja yang ditemuinya. Aha, mungkin saja mereka memang terinspirasi dengan Shah Rukh Khan dan Kajol dalam Rab Ne Bana Di Jodi atau Kuch Kuch Hota Hai.

[caption id="attachment_191031" align="aligncenter" width="450" caption="Sepasang muda-mudi memadu kasih di depan makam tua (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"]

1338164095523666958
1338164095523666958
[/caption]

[caption id="attachment_191032" align="aligncenter" width="400" caption="Pulau Perak, destinasi untuk menyepi bersatu dengan alam di utara Jakarta (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"]

1338164507357791474
1338164507357791474
[/caption] Gooooooooolllll! Sorak kegiragan memecah kesunyian ketika bola berhasil menembus gawang lawan. Bisa jadi anak-anak itu membayangkan sedang menyepak bola di salah satu stadion besar dielu-elukan oleh ribuan penggemar. Lalu sepasang kekasih itu serasa berlibur berdua di suatu pulau kecil menikmati birunya laut tanpa takut digigit nyamuk kuburan yang moncongnya sangat tajam menancap di kulit.

Hari ini atau esok ketika jarak, tempat, waktu dan alam memisahkan; akankah engkau tetap mengenang perjalanan ini seperti kala kita menapakinya? Sayup-sayup dari warung di seberang pemakaman terdengar suara D'Massive melantunkan tembang Jangan Menyerah:

Tak ada manusia yang terlahir sempurna Jangan kau sesali, segala yang telah terjadi

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah Tetap jalanin hidup ini, melakukan yang terbaik

[caption id="attachment_191033" align="aligncenter" width="400" caption="Sebelum kita hanya saling diam terpisah jarak, waktu dan alam (dok. koleksi pribadi/Olive Bendon)"]

13381651061534000706
13381651061534000706
[/caption]

Apapun keadaanmu hari ini, jangan pernah menyerah pada keadaan. Ucaplah syukur senantiasa pada DIA yang masih mengaruniakan napas kehidupan. Selamat pagi, selamat beraktifitas. [oli3ve]

*****

Silahkan disimak cerita Kampretos lainnya di SINI

1338165414108559570
1338165414108559570

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun