Mohon tunggu...
Olive Bendon
Olive Bendon Mohon Tunggu... Administrasi - Travel Blogger

Travel blogger yang senang menceritakan perjalanannya (dan kawan berjalannya) yang berkaitan dengan sejarah, gastronomi, medical tourism, kesehatan mental lewat tulisan. Memiliki hobi fotografi, menonton teater, dan membaca buku. Ikuti juga jejaknya di OBENDON.COM

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sindrom Daring, Kala Rasa Tersaingi Eksistensi

4 September 2015   16:32 Diperbarui: 4 September 2015   20:30 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan lalu ketika melakukan perjalan ke satu kota, saya mendapat akomodasi di sebuah hotel yang besar dan mewah. Meski hotelnya sudah tua namun jejak kejayaannya masih terlihat dengan jelas, terlebih hotel tersebut menjulang di pusat kota. Bersama dua orang teman jalan, kami berbagi sebuah kamar apartment suites yang dilengkapi 3 (tiga) ruang tidur. Satu kamar utama dengan kamar mandi sendiri serta dua kamar yang dihubungkan dengan kamar mandi untuk berbagi. Ruangan lain yang ada di dalam kamar besar itu adalah ruang pantry lengkap dengan perkakas dan perlengkapan dapur, ruang tamu, ruang makan dan toilet khusus tamu.

Dengan segala fasilitas mewah tersebut, malam harinya, bergantian kami sibuk mengangkat telpon dan menghujani petugas front desk kenapa tak ada akses bebas ke jaringan nirkabel? Jawaban yang kami terima sungguh mengejutkan karena untuk mendapatkan fasilitas tersebut, penghuni kamar dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 60,000 per hari/pengakses.

Yang kemudian muncul di kepala adalah, ingatan pada fasilitas FREE WiFi yang ditawarkan oleh sebuah kedai makan di Surabaya seperti berikut ini.

[caption caption="Warung aja memberikan fasilitas Free WiFi"][/caption]

Woww!! untuk ukuran hotel berkelas penambahan biaya tersebut menjadi pertanyaan. Tapi itu sudah menjadi ketentuan manajemen hotel. Meski akhirnya sedikit melunak setelah dikomplen beramai-ramai, akhirnya kami mendapatkan akses nirkabel gratis walau hanya untuk satu orang pengguna dan larinya sekencang siput.

Agoda.com, situs pemesanan hotel terdepan dunia yang terdaftar di bursa saham NASDAQ (Nasdaq:PCLN) dan merupakan bagian dari grup Priceline; mengumumkan hasil studi Travel Smarts Survey terbarunya yang dilakukan pada Juli 2015 lalu.

Survey yang melibatkan 5000 responden, perwakilan pelanggan Agoda.com dari seluruh dunia ini sampai pada sebuah kesimpulan bahwa para pejalan yang merupakan pelaku wisata, lebih memilih fasilitas nirkabel dibandingkan sarapan gratis sewaktu perjalanan. Hal ini berdasarkan persentase jawaban atas pertanyaan utama yang diajukan: fasilitas gratis apa yang paling diinginkan sewaktu menginap di hotel? Meski jawaban ini hanya menang tipis dari pilihan sarapan pagi gratis dengan rasio 55% : 45%, hal ini menunjukkan para pejalan lebih memilih fasilitas internet daripada sarapan.

Adalah lumrah bagi para pengakses daring mencari tempat yang nyaman bagi mereka untuk tetap berinteraksi dengan dunia maya di mana pun mereka berada. Terlebih bagi pejalan yang sehari-harinya terbiasa memberi sapa di jejaring sosial bahkan punya ketergantungan daring,. Sehari tak online rasanya seperti makan sayur tanpa garam. Bagaimana jika berhari-hari?

[caption caption="Hasil Travel Smart Survey Agoda (dok. Agoda.com)"]

[/caption]

Berkenan dengan hasil survey tersebut, John Brown, Kepala Pelaksana Operasional Agoda.com mengatakan,”Kedua fasilitas yang ditawarkan memang penting bagi para pelanggan kami. Rekanan hotel kami pun menyadari hal ini, maka dari itu, mayoritas hotel-hotel yang ditawarkan lewat Agoda.com memberikan harga terbaik termasuk di dalamnya fasilitas WiFi dan sarapan pagi.”

Fasilitas lain yang tak kalah penting bagi para pejalan adalah ukuran tempat tidur. 75% responden memilih mendapatkan ukuran tempat tidur lebih besar dibandingkan ukuran luas ruang kamar mandi di dalam kamar hotel mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun