Mohon tunggu...
Okvani Umikasari
Okvani Umikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Jurusan Sosiologi, Universitas Negeri Malang

Jalani, Nikmati, Syukuri

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Muncar : Pertarungan Lingkungan dan Cuan

3 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 3 Mei 2020   12:15 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Muncar yang berada di Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi perikanan yang cukup besar. Saat ini telah berdiri industri - industri besar pengolahan ikan. Sebagian besar industri yang ada telah berkembang dengan menggunakan teknologi modern. 

Hasil yang diperoleh pun juga telah menembus pasar ekspor. Berbagai industri perikanan di Muncar telah meningkatkan perekonomian Banyuwangi. Bahkan saat ini industri pengolahan ikan di Muncar menjadi salah satu maskot bagi Banyuwangi. 

Industri pengolahan ikan yang ada meliputi industri pengalengan ikan, industri tepung ikan, industri minyak ikan, dan industri produk berbahan dasar ikan lainnya. 

Keberadaan pabrik turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Industri pengolahan ikan tersebut memberikan peluang bagi warga sekitar untuk bekerja. 

Namun di sisi lain, biaya lingkungan yang harus dibayar sangatlah tinggi. Kerusakan lingkungan di Muncar semakin hari semakin terlihat dengan nyata. Selain itu, rendahnya pemahaman akan IPAL dan manajemen limbah menyebabkan pengelolaan limbah industri menjadi tidak teratur.

Limbah yang dihasilkan dari industri tersebut berasal dari serangkaian aktivitas industri mulai dari aktivitas produksi seperti pendaratan ikan, pengangkutan ikan, pencucian komponen - komponen peralatan dan lantai ruang produksi, pembersihan bahan baku, dan aktivitas lainnya. Pencemaran air yang terjadi di Muncar mempengaruhi kualitas air yang semakin buruk, kotor, dan berbau.

Lokasi industri pengolahan ikan di Muncar tumbuh di kawasan yang tidak dipersiapkan sebelumnya sebagai kawasan industri. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya perencanaan tata kelola kawasan industri yang dilakukan secara khusus dan matang. Sehingga keberadaan industri pengolahan ikan tersebar di seluruh kawasan Muncar. 

Kondisi tersebut menyebabkan limbah industri yang dihasilkan juga menyebar di kawasan Muncar sesuai dengan penyebaran lokasi industri. Pengelolaan limbah industri yang belum matang menyebabkan semua limbah yang dihasilkan disalurkan mengikuti sistem drainase yang ada. Pembuangan limbah juga dilakukan dengan cara membuangnya langsung ke selokan, sungai, atau laut sesuai dengan kondisi tempat industri.

Fakta-fakta lapangan tersebut menguatkan perlunya AMDAL dalam pengaturan limbah pabrik. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup sudah diatur dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.05 thn 2012 ttg Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL, Permen LHK No.26 tahun 2018. Usaha tersebut tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat juga berkewajiban di dalamnya.

Beberapa perusahaan sebenarnya telah melakukan penanganan mengenai limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industrinya, berupa oil trap dan beberapa bak pengendap sederhana. 

Beberapa perusahaan juga telah berusaha membuat instalasi pengolahan limbah. Namun instalasi yang dibuat tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal tersebut menyebabkan masih banyaknya kandungan minyak dan kotoran yang tarangkut dalam aliran limbah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun