Menggali Potensi : Psikoedukasi orang tua hebat dengan anak Disabilitas di Desa Pakisjajar Kabupaten Malang
Anak disabilitas merupakan anak yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan atau sensori yang berpengaruh pada perkembangan mereka. Memang secara umum awalnya orang tua merasa resah dan berusaha menolak kenyataan bahwa anak berkembang tidak seperti anak- anak lain, tetapi upaya harus dilakukan agar penyandang disabilitas dapat belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki (UU No 2016, Penyandang disabilitas).
 Jenis disabilitas meliputi tuna daksa, tuna grahita, kesulitan dalam belajar, tuna laras, anak hiperaktif, autisme, tuna netra, tuna rungu-wicara, anak cerdas istimewa dan disabilitas ganda. Diangkat melalui observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN MD (Membangun Desa) Universitas Negeri Malang, didapati permasalahan bahwa masih banyak orang tua dengan anak disabilitas yang belum mengerti bagaimana mendukung impian atau menggali potensi anaknya. Sebagian besar orang tua masih fokus pada kekurangan anak sehingga menyebabkan anak kurang bisa mengeksplor kelebihan yang dimiliki. Â
Disabilitas dapat sukses dalam kehidupannya bila mendapat kesempatan dan dukungan dari orang tua. Maka dari itu orang tua mempunyai peran penting dalam memahami perkembangan anak dan memahami apa yang harus dilakukan pada setiap perkembangan anak.Â
Dari permasalahan tersebut, KKN MD Universitas Negeri Malang telah memberikan Psikoedukasi dengan tema "Orang tua hebat dengan keluarga disabilitas", yang mencakup materi tentang pengertian disabilitas, jenis disabilitas, cara mendukung impian anak disabilitas, peran orang tua dalam pengasuhan anak dengan disabilitas (Pada masa pra sekolah, masa sekolah, masa menjelang lulus SMA/SMK). Selain itu pemateri juga menyampaikan materi mengenai pengasuhan anak penyandang disabilitas secara khusus, sesuai dengan jenis disabilitas.
Psikoedukasi dilaksanakan pada (19/11) di Balai Desa Pakisjajar dan dihadiri seluruh kader balita di Pakisjajar yang meliputi tiga dusun (Trajeng, Krajan, dan Robyong).Â
Sebelum pemberian materi Psikoedukasi, audience diberikan Pre- test terkait materi disabilitas yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman kader di desa Pakisjajar. Penyampaian materi dilakukan oleh Okty Anjhani dari mahasiswa KKN.Â
Antusiasme audience sangat baik, beberapa kader secara mandiri bertanya terkait materi yang diberikan. Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan post-test guna mengetahui peningkatan pemahaman terkait peran orang tua dengan anak disabilitas. Sasaran psikoedukasi ini menyasar pada kader balita dengan tujuan agar di Desa Pakisjajar bisa membentuk kader disabilitas, yang nantinya bisa memberikan berbagai program terapi serta psikoedukasi terhadap anak dengan disabilitas dan orang tua.Â
Selain itu dengan dibentuknya kader disabilitas memudahkan keluarga dengan disabilitas meminta informasi seputar disabilitas. Setelah kegiatan psikoedukasi selesai, kader --kader melakukan diskusi terkait pembentukan kader disabilitas dalam rangka menindaklanjuti program atau kegiatan yang bermanfaat kedepannya bagi keluarga dengan disabilitas.