Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Nyaman? Yuk, Tinggal di Solo

23 November 2022   22:19 Diperbarui: 25 November 2022   08:02 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Gede, Solo (Dok. Pribadi)

Pada tahun 2021, kota Solo dinyatakan sebagai kota ternyaman di Indonesia dari antara 7 kota lainnya berdasarkan survei yang dilakukan di 26 kota dan 19 provinsi. Hal tersebut disampaikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAPI), yang merupakan sebuah organisasi yang berfungsi sebagai wadah pembinaan, komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar ahli Perencanaan Wilayah dan Kota.

Indikator apa sih yang membuat Solo jadi menyandang predikat sebagai kota ternyaman?

Ada beberapa indikator kelayakan hidup yang menjadi penilaian di sini, di antaranya: ketercukupan pangan, fasilitas peribadatan, pengelolaan air bersih, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, transportasi, keagamaan, hingga tingkat keselamatan kota. Dari berbagai indikator tersebut, Solo memiliki indeks tertinggi untuk suatu kota dinilai sebagai tempat yang nyaman.

Selain itu, Solo ternyata juga masuk dalam 7 kota untuk pensiunan di Indonesia karena kenyamanannya. Wuih, kenapa?

Selain memiliki biaya hidup yang relatif murah, Solo (dan daerah-daerah di sekitarnya) juga memiliki beragam jenis hiburan dan tujuan wisata, posisi geografis yang strategis, serta fasilitas transportasi dan kesehatan yang sangat memadai. Ini tentu menjadi nilai plus-plus bagi para pensiunan yang ingin menikmati kenyamanan dan ketenangan hidup.

Dibandingkan kota-kota besar lainnya, Solo relatif tidak (atau belum) macet, masih memiliki relasi/ikatan sosial yang baik dalam masyarakatnya, memiliki sistem pendidikan yang cukup baik dan tertata, memiliki nilai-nilai budaya dan tradisi yang cukup terpelihara, serta mempunyai infrastruktur yang baik dan memadai. Jalan tol kemudian makin membuat Solo menjadi kota destinasi yang mudah diakses dari berbagai daerah di pulau Jawa.

Meski bukan kota metropolitan, tetapi jangan salah. Solo bisa dikatakan sudah memiliki segala sarana prasarana yang maju dan modern dalam era digital ini. Tidak heran jika kota ini kemudian juga masuk dalam deretan 10 besar smart city di Indonesia, meski masih tetap perlu mendapat banyak pengembangan ke depan.
 
Dari segi geografis, Solo juga beruntung karena dekat atau dikelilingi oleh wilayah-wilayah pertanian dan perkebunan subur. Berlokasi di dekat gunung Lawu serta diapit oleh dua sungai besar, membuat kota Solo memiliki tabungan air yang cukup banyak di dalam tanah sehingga membuatnya jarang memiliki masalah kekeringan air. 

Soal air ini menurut saya merupakan faktor yang sangat penting, mengingat air merupakan elemen vital dalam kehidupan, yang secara langsung maupun tidak langsung sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan perkembangan suatu wilayah.

Satu lagi yang menjadi kelebihan Solo dibanding kota-kota lainnya adalah kenyataan bahwa kota ini sudah memiliki peradaban yang maju sejak dulu dalam catatan sejarah. Yang terakhir ini terkait erat dengan sejarah keberadaan kerajaan Mataram serta dinastinya yang menjadi negara terkuat di Jawa pada abad ke-16, serta faktor geografis yang membuat wilayah Solo menjadi jalur lintasan perdagangan dan ekonomi yang penting.

Keraton Kasunanan Solo (Dok. Pribadi)
Keraton Kasunanan Solo (Dok. Pribadi)


Majunya peradaban Solo itu salah satunya dapat ditelusuri dari banyaknya tokoh besar serta pahlawan Nasional yang berasal dari Solo atau dinasti kerajaan Solo, seperti Ronggowarsito, Raden Mas Said, Yosodipuro, Paku Buwono VI, K.H. Samanhudi, Slamet Riyadi, serta berbagai tokoh seniman, politik, atau pemerintahan dari masa ke masa.  Jangan lupa, Solo juga mencetak Jokowi, that Mr. President  :)

Khusus dalam hal literasi, Solo merupakan salah satu pusat sastra dan literasi di Jawa, bahkan Indonesia. Keberadaan sastrawan macam Ronggowarsito dan Yosodipuro berperan besar dalam budaya literasi ini, yang juga dibuktikan melalui keberadaan perpustakaan modern sejak era Mataram di Solo. 

Nah, dengan berbagai hal yang disebutkan di atas, tidak heran kalau saya merasa beruntung meninggalkan Jakarta 21 tahun yang lalu, untuk kemudian tinggal di Solo. Kota ini memang sangat nyaman untuk ditinggali, dan memiliki atmosfer dan kondisi yang sangat ramah untuk membesarkan anak atau menghabiskan masa tua. Keputusan untuk tinggal di Solo tak ayal merupakan salah satu keputusan terbaik yang pernah kami buat dalam hidup. 

Jadi, bagi Anda yang segera atau sudah memulai masa pensiun dan ingin menjalani kehidupan yang relatif tenang dan nyaman, Solo mungkin bisa menjadi alternatif terbaik untuk dipilih sebagai tempat menetap dalam menghabiskan masa tua.


So, kena macet? Lama di jalan? Boros biaya hidup?
Sudah lupa tuh :-)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun