Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Siap Kerja", Itu Jargon yang Sudah Usang!

5 Februari 2020   21:34 Diperbarui: 7 Februari 2020   10:50 2097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar mendapatkan ide. (Pixabay; TeroVesalainen)

Faktor-faktor tersebut tentu akan memperkecil akses untuk mendapat pekerjaan jika seseorang hanya mengandalkan pengetahuan atau ketrampilan yang dimiliki saat sekolah. Tanpa memiliki kapasitas untuk siap belajar, siap-siap saja dilindas oleh zaman atau persaingan yang ketat. Hanya mereka yang siap belajar yang dapat beradaptasi mengikuti kebutuhan zaman, dan survive.

Seperti dinyatakan dalam teori evolusi Darwin, bukan yang terkuat atau yang terpandai yang akan bertahan, tetapi mereka yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan. Survival of the fittest. Dan, kemampuan beradaptasi dalam era ini adalah kapasitas untuk siap belajar, atau menjadi manusia pembelajar.

Nah, pertanyaan pentingnya sekarang, bagaimana cara untuk menjadi manusia pembelajar yang selalu siap mempelajari hal, ide, ketrampilan, dan kemampuan baru?

Ada sedikitnya lima sikap atau karakter yang perlu dimiliki oleh seorang manusia pembelajar, yang bisa dibina atau dipupuk oleh setiap orang.

Pertama, memiliki rasa keingintahuan tinggi. Tanpa sifat ini, sulit bagi seseorang untuk bisa tertarik mempelajari hal-hal baru, yang mungkin memerlukan proses dan usaha dalam pencapaiannya.

Lagipula, dengan rasa ingin tahu yang tinggi, lebih mudah bagi seseorang untuk memiliki minat dan keterbukaan pada hal-hal yang baru, yang akan mendorongnya untuk belajar dan mencari tahu.

Sifat keingintahuan yang tinggi sendiri terbina dari situasi dan lingkungan yang positif dan optimis dalam memandang segala sesuatu.

Kedua, menyukai tantangan. Tantangan di sini bukan hanya berarti berani melakukan hal-hal yang baru dan memerlukan nyali, lebih dari itu merupakan suatu sikap untuk bersedia keluar dari zona nyaman.

Meski mudah diucapkan, tetapi ini adalah hal yang selalu menjadi persoalan kita semua. Siapa sih yang mau keluar dari kenyamanan, dan terpapar pada kesulitan atau risiko kegagalan?

Namun, pribadi yang siap belajar selalu memilih risiko yang kedua dan mengorbankan kenyamanannya, karena ia tidak ingin mandeg atau terhenti pada satu situasi dan kondisi yang sama.

Ketiga, memiliki kerendahan hati dan tidak cepat puas atau pongah. Pribadi seperti ini tahu bahwa selalu ada langit di atas langit, dan untuk itu mereka bersedia untuk mendengar, terbuka, dan menerima pendapat dari yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun