Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Terima Kasih, Tokyo 2020, Sampai Bertemu Kembali di Paris 2024

9 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 9 Agustus 2021   06:05 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Champion TV via vidio.com

Tujuh belas hari sudah kita dimanjakan dengan berbagai pertandingan menarik kelas dunia. Belasan ribu atlet berkompetisi untuk meraih mimpinya sebagai juara olimpiade. 

Berbagai macam rekor dunia dan olimpiade tercipta di sini. Rasa senang dari para atlet yang bisa meraih medali, khususnya medali emas, dan rasa sedih atlet yang kalah dan tidak bisa membawa pulang medali, bercampur menjadi satu. 

Kesedihan juga muncul lantaran ada beberapa atlet yang harus menghentikan mimpinya karena dibekap cedera. Cerita yang bercampur inilah yang membuat Tokyo 2020 mempunyai ceritanya tersendiri. 

Indonesia berhasil finish di urutan ke-55 dengan mengoleksi satu medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu. Untuk regional ASEAN sendiri, Filipina menjadi urutan teratas pada posisi ke-50 dengan perolehan satu medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu. 

Negara ASEAN lainnya yang berhasil meraih medali yaitu Thailand dan Malaysia. Thailand membawa pulang satu medali emas dan satu medali perunggu, berada di peringkat 59. 

Malaysia berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu, menjadikan Malaysia bertengger di posisi 74. Dari sebelas negara ASEAN, hanya empat negara saja yang di olimpiade edisi ini berhasil meraih medali. 

Untuk klasemen secara keseluruhan, Amerika Serikat (AS) berhasil keluar sebagai juara umum setelah menorehkan catatan 39 medali emas, 41 medali perak, dan 43 medali perunggu. 

Sempat terjadi susul-menyusul antara AS dengan China untuk predikat juara umum. Awalnya, China mampu mempertahankan peringkat satu klasemen. Sayangnya, di detik-detik terakhir olimpiade, di hari terakhir pertandingan, AS akhirnya mampu melampaui capaian tim China. China akhirnya menduduki peringkat kedua dengan 38 medali emas, 32 medali perak, dan 18 medali perunggu. Tuan rumah Jepang berhasil finish di posisi ketiga dengan meraih 27 medali emas, 14 medali perak, dan 17 medali perunggu.

Setiap ada pembukaan, tentu akan ada penutupan. Setelah puas menikmati berbagai macam pertandingan yang tentunya sangat baik, pasti akan ada saatnya semua harus diakhir. 

Tanggal itu tiba, 8 Agustus 2021 hadir, saatnya upacara penutupan Olimpiade Tokyo 2020. Meskipun lancar, namun kondisi Covid-19 yang semakin memburuk di Tokyo menjelang ditutupnya Olimpiade tentu harus menjadi perhatian kita semua. 

Tapi, kita pun perlu bersyukur juga karena olimpiade dapat berjalan lancar dari pembukaan hingga secara resmi ditutup tadi malam. 

Pesta penutupan yang diadakan di Olympic Stadium, Tokyo, dibuat secara sederhana. Dengan semangat optimisme karena sudah menyelenggarakan Olimpiade dengan lancar, kini publik berharap bahwa pandemi dapat segera berakhir. 

Seperti tema yang diusung dalam acara ini, Moving Forward: World We Share, kita berharap bisa bergerak kembali ke depan setelah dihantam oleh pandemi, lalu kita bisa menyebarkan semangat persatuan ke seluruh dunia. 

Meskipun secara sederhana, kita tetap perlu mengapresiasi panitia olimpiade tahun ini. Di tengah keterbatasan dan kondisi yang sulit, Olimpiade Tokyo 2020 tetap diusahakan berlangsung. Mimpi-mimpi banyak orang yang terlibat di sini berhasil diwujudkan. Atlet-atlet berhasil berlaga di sini dengan lancar. 

Memang ada beberapa kasus minor yang kurang mengenakkan terjadi selama olimpiade. Namun, melihat acara yang bisa berjalan hingga akhir, tentunya ini merupakan kerja keras semua pihak yang terus berusaha untuk mewujudkan olimpiade dapat tetap berlangsung.

Paris 2024 pun sudah bersiap untuk melanjutkan edisi olimpiade-nya. Terlihat saat closing ceremony tadi malam, masyarakat Paris berkumpul di lapangan menara Eiffel, bersorak untuk merayakan kota Paris sebagai tuan rumah olimpiade di edisi selanjutnya. 

Bendera yang menggambarkan logo Olimpiade Paris 2024 juga dikibarkan di menara Eiffel. Besar bendera yang hampir seluas lapangan bola membuat Paris 2024 semakin siap untuk menjadi tuan rumah selanjutnya. 

Kini, setelah menghasilkan beberapa prestasi di Olimpiade Tokyo 2020, mari kita berefleksi sejenak. Tidak lupa juga untuk melakukan persiapan-persiapan yang baik tentunya untuk menyambut pesta olahraga selanjutnya.

Olimpiade Paris 2024 hanya tersisa tiga tahun saja. Ini terhitung waktu yang cukup singkat untuk mempersiapkan prestasi. Meskipun demikian, janganlah sampai kita terlena dengan hasil di Tokyo lalu tidak mempersiapkan diri untuk Paris. 

Semua negara tentunya berlomba-lomba untuk mempersiapkan diri demi bisa berprestasi di olimpiade selanjutnya, jangan sampai kita juga tertinggal dalam hal mempersiapkan diri. 

Akhir kata, terima kasih, Tokyo 2020, untuk segala cerita yang sudah terjadi. Manis, pahit, suka, duka, semuanya akan menjadi kenangan yang indah. Sampai bertemu kembali di Paris 2024, semoga kita bisa mengulang kembali cerita olahraga yang menarik di sana. Kita tunggu kejutan dan hal manis, tiga tahun lagi. Sekian dan sampai jumpa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun