Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Idul Fitri, Hari Kemenangan yang Dinantikan

12 Mei 2021   18:00 Diperbarui: 12 Mei 2021   18:06 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Minal 'Aidin wal-Faizin. Mohon maaf lahir dan batin. 

Hari kemenangan telah tiba. Setelah satu bulan penuh kita berpuasa, mencoba menahan diri dari segala godaan duniawi, kini kita telah tiba di pintu kemenangan. Setelah membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan selama bulan puasa, kini kita sudah kembali suci dari dosa-dosa. Ini karena kita percaya bahwa Tuhan akan mengampuni segala kesalahan dan dosa-dosa kita apabila kita telah beribadah dengan sungguh-sungguh di bulan Ramadan ini. Karena itu, penggunaan kata fitri di sini juga merujuk kepada kondisi kita yang sudah kembali bersih dari noda dosa setelah dibersihkan melalui puasa Ramadan selama satu bulan penuh. 

Ciri khas dari hari raya ini adalah kebahagiaan. Bahagia karena kita sudah berhasil melewati bulan puasa dengan lancar. Malam hari sesudah berbuka puasa hari terakhir, dilantunkan takbir sepanjang malam. Ini menandakan bahwa kebesaran Allah sedang dikumandangkan oleh umat-Nya yang tengah berbahagia merayakan kemenangan. Setelah itu, di pagi harinya, dilaksanakan solat idul fitri, yang kemudian dilanjutkan dengan bermaaf-maafan dengan sanak saudara atau kerabat. Tidak lupa juga sebelum solat idul fitri, imam akan mengingatkan kepada umat yang belum membayar zakat fitrah untuk segera dibayarkan. Ini karena jika membayar zakat setelah solat idul fitri, pembayaran tersebut akan dianggap sebagai sedekah biasa. Setelah itu, beberapa anggota keluarga juga menyempatkan untuk ziarah ke makam keluarga yang sudah meninggalkan mereka.

Tradisi yang biasa muncul saat idul fitri adalah mudik. Biasanya, para perantau yang sedang mencari rezeki di kota lain kembali ke kota asal mereka saat idul fitri. Karena libur lebaran ini umumnya cukup lama, jadi momen kembali ke tempat asal menjadi tradisi yang sudah dijalani selama sekian tahun oleh rakyat Indonesia. Bermaaf-maafan serta melakukan silaturahmi terhadap anggota keluarga setelah ditinggalkan selama kurang lebih satu tahun. Tradisi lainnya juga yaitu memberikan THR atau amplop kepada anak-anak dari orang dewasa yang sudah berpenghasilan tetap. Tujuannya yaitu memberikan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang belum berpenghasilan. Setelah itu, ramah tamah antar sesama anggota keluarga yang saling berkumpul. Pertanyaan yang sering muncul dan kerap kali membuat orang kesal saat mendengarnya: "Kapan lulus/nikah/kerja?" Pertanyaan yang hampir setiap tahun pasti terdengar dari anggota keluarga yang kepo akan urusan orang lain.

Makanan yang hadir saat idul fitri juga beragam. Yang selalu muncul adalah ketupat. Ketupat yang berwarna putih dan padat ini ingin mengingatkan kita juga bahwa hati kita sudah bersih kembali dan berwarna putih seperti ketupat. Kemudian beberapa lauk lainnya yang mendampingi ketupat tersebut juga bermacam-macam, tergantung keluarga yang membuatnya. Namun umumnya, terdapat opor ayam, semur daging, gulai nangka, dan masih banyak menu lainnya. Kue-kue yang manis juga kerap hadir mengisi meja makan, menanti untuk dinikmati. 

Sayangnya, beberapa tradisi yang sudah dijalankan ini tidak bisa dirasakan kembali di tahun ini. Pandemi COVID-19 yang terjadi telah memaksa kita untuk tidak berkerumun. Larangan mudik dari pemerintah juga sudah ditetapkan. Walaupun begitu, terdapat juga beberapa perantau yang tetap nekat dan memutuskan untuk mudik. Meskipun sudah memutuskan mudik, diharapkan juga kita semua tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada. Jangan sampai kedatangan kita untuk merayakan kebahagiaan bersama keluarga di kampung halaman harus berakhir duka karena kita tidak sengaja membawa virus tersebut ke daerah asal. Semoga kita juga dijauhkan selalu dari berbagai macam penyakit sehingga kita bisa berkumpul kembali dengan keluarga tanpa perlu merasa khawatir.

Akhir kata, selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan, mohon maaf lahir dan batin. Selamat berkumpul kembali dengan keluarga bagi yang mudik. Bagi yang tidak bisa mudik, juga jangan berkecil hati. Masih banyak cara bagi kita untuk menyampaikan rasa sayang kepada anggota keluarga yang berada di kota lain. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik di hari-hari ke depan setelah hari raya ini. Semoga Tuhan memberkati kita selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun