Mohon tunggu...
William Oktavius
William Oktavius Mohon Tunggu... Lainnya - Welcome to my opinion :)

Just Do It

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jadi, itu Siapa?

21 Januari 2021   19:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   19:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sementara itu, Nico dan Vito, panitia dalam acara malam keakraban ini, bertugas sebagai penjaga di salah satu pos. Sambil menunggu peserta yang hendak datang, mereka mempersiapkan kembali apa-apa saja yang diperlukan agar mereka bisa menakut-nakuti peserta yang akan datang. 

Mereka berdua mengambil satu ruangan kelas yang berada di samping gudang sekolah. Tempat ini lumayan menyeramkan karena berada di lantai empat gedung sekolah dan juga berada hampir di pojok lorong. 

Selain itu, gudang sekolah mereka juga pernah digosipkan ada yang meninggal karena bunuh diri. Meskipun belum diketahui kebenarannya, gosip ini sudah turun menurun diceritakan, bahkan kepada siswa baru. Karena itu, baik Nico dan Vito yakin bahwa mereka bisa menakut-nakuti peserta yang hadir ke pos-nya.

“Iya, sesuai rencana kan? Double gitu kagetin merekanya. Lo bikin kaget mereka duluan di deket pintu, abis itu nongolin muka. Abis itu tunggu mereka masuk ke dalam, terus lu pura-pura kaget karena ngeliat gua di pojok. 

Jadi biar mereka kaget dua kali,” instruksi Nico kepada Vito saat mereka sudah bersembunyi di salah satu ruangan kelas yang dijadikan pos pemberhentian peserta. 

Vito merias wajahnya dengan topeng scary movie yang berwarna putih, sedangkan Nico berada di pojok ruangan mengenakan kain berwarna hitam. Nantinya Nico akan membuat peserta terkejut dengan melebarkan kain warna hitamnya, seolah-olah menjadi bayangan hitam yang menyeramkan.

*****

Beberapa kelompok sudah menjalani gilirannya. Banyak yang berhasil dibuat takut di pos Nico dan Vito. Di sisi lain, Vega menunggu dengan cemas. Ini karena beberapa kali ia mendengar jeritan dari peserta lain yang berhasil ditakuti. Setelah menunggu, akhirnya giliran Vega dan Kevin tiba. Berbekal satu buah lilin dengan tiga batang korek api, perjalanan dimulai.

Vega dan Kevin saling bergandengan tangan. Memastikan tidak saling berpisah. Kevin menuntun jalan dengan memegang lilin. Sementara itu, Vega berjalan di belakang Kevin. 

Beberapa kali Kevin berteriak kaget karena terkejut melihat bayangan-bayangan yang lewat, sedangkan Vega terkejut karena kakinya tiba-tiba dipegang saat sedang berdiri di salah satu ruangan.

“Sumpah demi apapun, lab biologi itu serem banget,” omel Kevin sambil berjalan menuju pos terakhir. Pos yang dijaga Nico dan Vito.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun