Mohon tunggu...
Oktavian Rizki
Oktavian Rizki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - proplayer

saya suka menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keuntungan dan Kerugian dalam Marketplace Guru

9 Juni 2023   01:46 Diperbarui: 9 Juni 2023   01:50 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nadiem Makarim merupakan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Beliau berencana akan menciptakan sebuah marketplace guru yang bertujuan untuk mengatasi suatu persoalan munculnya guru honorer yang terjadi selama bertahun-tahun dan rencananya akan diberlakukan pada tahun 2024 mendatang. Pernahkah kalian mendengar Marketplace Guru? Nah Mentri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim menjelaskan bahwa marketplace guru ini adalah sebuah database untuk memudahkan mengakses siapa saja dan siapa yang mau diundang untuk menjadi guru di sekolah tersebut. 

Bapak Nadiem juga mengemukakan siapa saja yang masuk ke dalam marketplace guru ini, pertama dirinya menyebutkan guru honorer yang telah lolos seleksi menjadi calon guru ASN (Aparatur Sipil Negara). Selanjutnya menyebutkan guru baru, lulusan PPG prajabatan ini juga termasuk ke dalam orang yang dapat masuk ke dalam lokapasar ini, lokapasar merupakan situs yang menerapkan konsep pasar tradisional dan dikemas secara daring yang memiliki peran sebagai pihak ketiga yang menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menyediakan tempat berjualan dan layanan pembayaran. Marketplace ini membantu calon guru lebih fleksibel untuk mendftar dan memilih sebuah lokasi mengajar.

Pada gagasan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi ini banyak menuai pro dan kontra dari masyarakat dan beberapa tokoh atas suatu keputusan yang telah dicetuskan oleh bapak Nadiem Makarim. Salah satu contoh dapat dilihat pada reaksi Iman Zanatul Haeri sebagai Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru mengatakan "Kami khawatir penggunaan kata marketplace mendegradasi guru sekedar menjadi barang jualan, kedudukan guru semakin tidak terhormat" dilansir Republika Minggu, 25 Mei 2023. 

Pada komentar Harjo S, sebagai perwakilan masyarakat yang mengatakan "kalau yang diprioritaskan lulusan PPG prajabatan mahasisswa lulusan guru mending langsung PPG prajabatan saja, auto ASN" dilangsir pada channel youtube Teacher Keder. Masyarakat yang belum memahami mengenai marketplace guru ini, menganggap bahwa wacana tersebut adalah hal baru dan dikhawatirkan malah membuat guru-guru honorer kewalahan.

Namun disisi lain banyak juga yang menyetujui penerapan sistem marketplace karena dianggap bakal membuat para guru berusaha meningkatkan suatu kualitas diri mereka masing-masing untuk menarik pihak sekolah agar memakai jasa mereka. Beberapa komentar warganet juga menganjurkan untuk tidak langung menghebohkan wacana itu dan harus menunggu penjelasan lebih lanjut terkait sistem marketplace guru yang ditawarkan oleh Mentri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bapak Nadiem Makarim. Salah satu komentarnya adalah "ditunggu dulu saja sih, mungkin nsnti akan ada istilah baru lagi untuk marketplace guru ini" @Subchan***.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun