Mohon tunggu...
OKTAVIA E SIMATUPANG
OKTAVIA E SIMATUPANG Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

BERNYANYI, MENULIS, MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Berdoa sebagai Ketaatan kepada Allah

7 Desember 2022   20:36 Diperbarui: 7 Desember 2022   20:48 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam ajaran Kekeristenan, "doa" adalah alat komunikasi antara manusia dan sang pencipta. Ada juga yang mengatakan bahwa doa adalah nafas hidup orang-orang percaya. Pemakaian kata nafas merupakan perumpamaan bahwa doa adalah kehidupan, sama hal nya dengan nafas adalah kehidupan. Berdoa menjadi salah satu faktor pertumbuhan dalam pendewasaan Iman, semakin sering berdoa semakin dewasa pula iman. 

Tetapi, berdoa bukan lah sebagai aksi dalam mempertontonkan keimanan dan ketaatan kepada Allah. Matius 6 : 5 menekankan supaya jangan berdoa seperti orang munafik, dimana orang munafik digambarkan berdoa dengan berdiri di depan rumah-rumah ibadat dan disudut-sudut jalan, tujuannya agar mereka dilihat oleh banyak orang dan mengatakan mereka sebagai orang yang taat akan Tuhan. 

Hal seperti itu bukanlah menjadi budaya Berdoa yang melambangkan ketaatan kepada Allah.

Ada pula yang berdoa dengan berpanjang lebar dan sangat panjang, hal ini pun bukanlah sebagai budaya berdoa yang mencerminkan ketaatan kepada Allah. Orang-orang yang berdoa demikian bukanlah orang yang mengenal Tuhan (Matius 6:7). Sebagai umat Kristen, Alkitap telah memberi pedoman bagaimana cara berdoa dan bagaimana cara menciptakan budaya berdoa sebagai ceriman ketaatan kepada Allah. Berikut cara berdoa yang benar sesuai ajaran Alkitab :

  • Berdoalah dengan ketulusan hati
  • Ketulusan hati menggambarkan doa yang benar bagi Tuhan. Mazmur menggambarkan bahwa orang yang berdoa dengan ketulusan hati adalah orang benar yang berseru-seru. Maka Tuhan akan mendengarkan doanya dan membebaskannya dari segala masalah yang menimpanya.
  • Berdoalah dan mintalah dalam nama Tuhan
  • Berdoa seperti ini adalah hal yang biasa, disetiap akhir doa selalu diucapkan "Didalam nama Yesus Kristus kami berdoa dan mengucap syukur". Ini adalah kebudayaan berdoa yang sudah ada dan diajarkan sejak dini. Yohanes menjadi pelapor dalam hal ini, dikitap nya disebutkan bahwa barang siapa yang berdoa dalam nama Tuhan maka ia akan mendapatnya.
  • Berdoalah ditempat yang sunyi.
  • Budaya berdoa inilah yang harus dikembangkan dan budaya doa seperti ini lah yang menunjukkan ketaatan kepada Tuhan. Berdoa ditempat yang sunyi dapat menciptakan kekhidmatan dalam berdoa. Berada di tempat yang sunyi juga mendorong kita untuk berdoa dengan penuh keseriusan dan ketulusan. Pengekspresian doa jauh lebih terbuka ketika berdoa ditempat yang sepi. Matius menjelaskan, berdoalah didalam kamar mu agar tidak seorangpun dapat melihat kamu dan kamu tidak menjadi sama dengan orang-orang munafik.

Budaya berdoa haruslah tumbuh dalam kehidupan sehari-hari. Pengaplikasian dan perealisasian budaya berdoa harus dapat mempengaruhi pola hidup dan menajadi pendewasaan iman. Jika dikatakan semakin sering berdoa akan menjadi cerminan ketaatan kepada Tuhan, bukanlah sebuah hal yang salah tetapi perlu dilengkapi menjadi semakin sering berdoa dengan budaya berdoa yang sesungguhnya menciptakan pendewasaan iman dan menunjukkan ketaatan kita kepada Allah sang pencipta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun