Mohon tunggu...
AC Oktavia
AC Oktavia Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar peduli

Memberanikan diri berbagi, setelah terlalu lama hanya mengeluh dalam diam

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Joker Bukan Ikon Pergerakan Massa

7 Oktober 2019   16:01 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:27 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Hati-hati terdapat spoiler film Joker (2019) pada artikel berikut ini]

Kutipan dari pernyataan-pernyataan yang muncul dalam film 'JOKER' yang masih tayang di bioskop ini, kini marak ditemukan di berbagai media sosial. Tak hanya sekedar mengutip, banyak pula akun yang mengagung-agungkan tokoh Joker ini sebagai ikon pergerakan massa. Latar belakang Joker yang berasal dari kelompok masyarakat marginal dan aksinya dalam pergerakan massa menggulingkan kaum proletar sepertinya dianggap banyak orang cukup menggambarkan keinginan terpendam mereka.

Benarkah demikian?

Banyak hal janggal yang sebenarnya tampak melemahkan peran Joker sebagai ikon pergerakan massa. Alih-alih membuat tokoh ini lebih kuat dan lebih pantas menjadi pemimpin, film ini hanya memberikan dramatisasi dan kemasan menarik bagi semua kekurangan tokoh Joker.

Tokoh Joker digambarkan memiliki gangguan mental. Ia tidak bisa membedakan halusinasinya dari dunia nyata, gagal mengelola emosi yang ia miliki dan tidak memiliki 'coping mechanism' yang baik dalam menghadapi semua permasalahan yang ada. Tindakan-tindakan yang ia lakukan cenderung impulsif dan tidak terpikirkan dengan baik. Bahkan pada adegan klimaks dari film ini pun, tokoh Joker tidak mampu mengikuti rencana yang ia buat sendiri.

Di satu-satunya momen tercerahkan dimana Joker berada di depan kamera, Joker tetap menunjukkan kualitasnya yang tidak baik. Selain itu momen 'tercerahkan' ini juga tampak muncul tiba-tiba, tidak konsisten dengan bagaimana alur membawa pertumbuhan karakter Arthur (nama asli Joker). Momen yang menjadi sumber segala quotes yang berbeda ini tampak abnormal, tanpa dasar-dasar yang jelas.

Lagipula pergerakan massa yang 'dipimpin' oleh Joker ini berasal dari tindakan yang tidak disengaja, sebuah kecelakaan. Saat melakukan pembunuhan tersebut saya rasa Arthur tidak memiliki niat khusus untuk membunuh. Tindakan itu ia lakukan sekedar berdasarkan insting bertahan hidup. Arthur juga tidak terlihat berniat menyerang 'kaum proletar', apalagi berniat menggerakkan massa karena tekanan ketidakadilan yang dilakukan pemerintah Gotham saat itu.

Tindakan yang mengawali seluruh pergerakan ini murni kecelakaan yang terjadi dengan latar yang tepat. Media dan massalah yang akhirnya memanfaatkan kejadian ini untuk menggulingkan kepermimpinan. 'Badut pembunuh orang kaya' sekedar menjadi ikon yang dibutuhkan untuk menyatukan frustasi massa. Bukan pemimpin sebenarnya. Hanya sekedar alasan. Hanya sekedar pematik api.

Bahkan dalam seluruh tahap pergerakan massa yang terjadi di Gotham setelahnya, Arthur tetap tidak memiliki pengaruh apapun dalam mengatur pergerakan massa. Dalam bentuk Joker pun, Arthur tidak pernah mengarahkan massa, ia hanya sekedar mengikuti arus. Joker mengobarkan kemarahan, tanpa memberikan solusi. Hingga akhir cerita ia hanya menikmati bagaimana kehancuran yang hanya ada di dalam dirinya kini tercermin di seantero Gotham.

Pada akhirnya, buah dari seluruh prestasi Joker adalah kehancuran. Gotham tidak menjadi lebih baik. Dinas Sosial tidak mendapatkan anggaran lebih. Kesejahteraan masyarakat tetao tidak terjangkau. Kerusuhan yang ada hanyalah luapan kemarahan yang akhirnya merugikan semua orang, semua pihak, tanpa membawa keuntungan bagi siapapun.

Alih-alih memberikan tokoh revolusi, sepertinya Joker justru merendahkan pergerakan massa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun